Trump Tolak Opsi Karantina New York, Episentrum Corona di AS

CNN Indonesia
Minggu, 29 Mar 2020 08:59 WIB
Presiden AS Donald Trump mengatakan karantina tidak diperlukan walau dia menyatakan sempat memikirkan opsi itu.
Aktivitas warga New York saat wabah virus corona. (Johannes EISELE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Opsi mengkarantina New York demi menekan penyebaran virus corona (Covid-19) yang pernah diungkapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak jadi dilakukan.

Trump memutuskan menolak opsi lockdown bagi New York, dan area sekitarnya, New Jersey dan Connecticut yang telah disampaikan politikus lokal. Sebelumnya sempat ada kekhawatiran terkait kepanikan di New York yang kini menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di AS.


"Karantina tidak diperlukan," ucap Trump melalui media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS saat ini merupakan negara dengan angka kasus Covid-19 tertinggi di dunia, yaitu 115.547 kasus. Lebih dari 50 ribu kasus itu berada di New York.

Sebanyak 1.891 pasien positif Covid-19 di AS telah meninggal dunia, termasuk 453 orang di antaranya yang tercatat selama 24 jam ke belakang.






Berdasarkan data Worldometers, total kasus Covid-19 di seluruh dunia sejumlah 663.168. Sebanyak 30.855 orang di antaranya meninggal dunia dan 141.953 orang dinyatakan sembuh.

Kendati kasus positif Covid-19 paling banyak di AS, jumlah kematian tertinggi berada di Eropa yakni sekitar 20 ribu orang. Italia merupakan negara yang memiliki jumlah kematian terbanyak, yaitu 10.023 orang dan Spanyol 5.982 orang. (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER