Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Zimbabwe mengumumkan untuk melakukan pembatasan wilayah atau
lockdown selama tiga pekan untuk memerangi penyebaran
virus corona.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengumumkan
lockdown di seluruh negeri efektif berlaku mulai Senin (30/3) selama 21 hari hingga 19 April 2020.
Mengutip
AFP, semua pertokoan dan penerbangan dari dan menuju Zimbabwe akan dihentikan total. Polisi bersiaga di pos pemeriksaan di jalur yang mengarah ke kawasan pusat bisnis Harare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua mobil yang melintas akan diberhentikan, bagi mereka yang tidak memiliki izin untuk berada di daerah tersebut akan dilarang melintas.
"Kami tidak ingin ada orang di jalan-jalan. Kami tidak ingin melihat orang yang tidak memiliki urusan di kota hanya berkeliaran. Semua orang harus berada di dalam rumah," ujar seorang petugas polisi.
[Gambas:Video CNN]Polisi anti huru hara disiagakan untuk membubarkan kerumunan warga yang berada di jalan-jalan raya.
Selain pusat kota Harae, kota Mbare yang memiliki terminal bus jarak jauh berubah sepi dan berubah menyerupai kota tak berpenghuni. Sebagian besar toko tutup, hanya petugas kebersihan yang nampak bekerja menyapu jalan.
Tingkat pengangguran diperkirakan sekitar 90 persen mendorong warga Zimbabwe untuk meninggalkan kota dan kembali ke daerah dan desa asal. Sebagian besar warga bekerja di sektor informal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Keputusan lockdown terjadi di tengah resesi ekonomi yang menimpa sektiar 16 juta warga yang menjadi tekanan hidup semakin berat.
"Kami memilih menghabiskan 21 hari di pedesaan, sehingga kami tidak harus membeli semua kebutuhan. Saya tidak mampu memberi makan keluarga saya di sini ketika tidak ada pekerjaan," ujar Most Jawure, salah satu pekerja informal di pusat kota.
Zimbabwe sejuh ini mencatat kasus virus corona menginfeksi enam orang dan satu pasien meninggal dunia.
(afp/evn)