Trump Kini Akui Covid-19 Bukan Flu Biasa

CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2020 05:58 WIB
Presiden AS Donald Trump kini mengakui jika Covid-19 berbeda dan lebih parah dibandingkan flu biasa.
Presiden AS Donald Trump kini mengakui jika Covid-19 berbeda, bahkan lebih parah dari flu musiman. (Foto: AP/Patrick Semansky)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui jika penyebaran virus corona (Covid-19) lebih parah dari flu biasa. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan ucapan sebelumnya yang mengatakan jika Covid-19 tak ubahnya dengan flu biasa.

Trump sebelumnya sempat mengatakan jika virus corona dibiarkan karena penyebarannya tak ubahnya flu musiman.

"Jalani saja, tidak perlu melakukan apa-apa, cukup dihadapi dan anggap itu sebagai flu musiman. Tetapi ini (Covid-19) tidak seperti flu, justru lebih berbahaya," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (31/3) seperti mengutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Trump kali ini kontras dengan argumen pribadinya yang mengatakan penyebaran pandemi virus corona sebanding dengan penyebaran flu musiman.

Argumen Trump terkait Covid-19 yang dianggap sama dengan flu biasa bukan pertama kali diungkapkan.

[Gambas:Video CNN]

Bahkan pada 9 Maret saat kasus virus corona mencapai 546 dan 22 kematian, ia tetap mengatakan semua lini kehidupan tetap berjalan normal dan tidak ada yang perlu ditutup.

"Tidak ada yang akan ditutup, semua kehidupan dan perekonomian akan tetap berjalan. Saat ini ada 546 kasus yang dikonfirmasi dengan 22 kematian dari virus corona," tulis Trump dalam cuitannya pada 9 Maret lalu.

Trump Kini Akui Covid-19 dengan Flu BiasaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Pandangannya tentang virus corona mulai berubah sejak AS menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia, melampaui China dan Italia.

Data yang dirilis Worldometers mencatat sejak pertama kali dilaporkan pada 20 Januari lalu, saat ini AS memiliki 188.578 kasus dengan 4.055 kematian dan 7.251 pasien dinyatakan sembuh.

Trump kemudian mengubah argumennya dengan meminta warga AS untuk menjaga jarak sehingga diproyeksikan bisa menekan angka kematian sebanyak 2,2 juta jiwa.

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika kita tetap hidup seperti seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Anda akan melihat orang-orang sekarat di pesawat terbang dan di lobi hotel. Anda akan melihat kematian di seluruh dunia," kata Trump. (afp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER