Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah kejadian mengisi kilas internasional Kamis (9/4), mulai dari
Trump ancam setop bantuan AS untuk
WHO hingga
Iran yang meragukan hasil tes
virus corona China.
Marah soal China, Trump Ancam Setop Bantuan AS untuk WHO
Presiden Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan Amerika Serikat terhadap Badan Kesehatan Dunia (WHO) setelah menuding organisasi tersebut bias terhadap China selama pandemi virus corona (Covid-19).
Kepada wartawan di Washington, Trump menegaskan akan mengerahkan seluruh pengaruhnya "untuk menahan" dana bagi WHO. Sejauh ini AS memang menjadi donor terbesar organisasi kesehatan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menahan uang yang kami habiskan untuk WHO. Kami akan mempertimbangkan menghentikan bantuan ini," kata Trump pada Selasa (7/4) seperti dilansir dari
AFP.Trump tidak menjelaskan secara detail berapa banyak bantuan yang akan ditangguhkan. Ia menganggap bahwa WHO bersikap "sangat bias terhadap China."
"Dan tindakan itu tidak benar," ujar Trump.
RI Masuk Negara dengan Tingkat Tes Corona Terendah di Dunia
Indonesia dianggap sebagai salah satu negara dengan tingkat pengetesan (Covid-19) terendah di dunia.
Berdasarkan data referensi statistik Worldometer per Rabu (8/4), Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia ini baru melakukan tes terhadap 14.354 warga.
Data itu menggambarkan bahwa hanya 52 orang yang menjalani tes corona dari setiap satu juta warga Indonesia. Jumlah tersebut sangat timpang dengan total populasi penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Angka pemeriksaan yang rendah itu pun dinilai sejumlah pihak mengejutkan mengingat Indonesia merupakan negara dengan tingkat Gross Domestic Product (GDP) tertinggi di Asia Tenggara. Jumlah GDP kerap dijadikan patokan standar hidup sebuah negara.
Sama dengan Trump, Iran Juga Ragukan Data Corona ChinaPejabat kesehatan Iran meragukan akurasi data virus corona di China karena angkanya terlalu kecil. Keraguan serupa sebelumnya juga diutarakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Setelah virus itu menyebar, menjadi jelas bukan seperti yang dilaporkan China," kata pejabat kesehatan Iran yang juga anggota gugus tugas Covid-19 Minoo Mohraz, Selasa (7/4).
Menurut dia, China juga mencabut sejumlah artikel yang memuat data tentang virus corona. Selain itu, Mohraz pun meragukan kebenaran studi yang dibuat China.
"Dengan apa yang kita ketahui tentang studi ilmiah mereka, angka-angka mereka tidak dapat dipercaya," kata Mohraz dilansir kantor berita
IRNA seperti dikutip dari
AFP.Pejabat satuan tugas lainnya mengatakan angka-angka yang dirilis China jauh dari kebenaran bila melihat penyebaran Covid-19 dan kematian tinggi di seluruh dunia.
(evn)
[Gambas:Video CNN]