Nilai WHO Bermasalah, Jepang Bakal Evaluasi Bantuan Dana

CNN Indonesia
Sabtu, 18 Apr 2020 03:54 WIB
Japan's Prime Minister Shinzo Abe delivers a policy speech at an "Extraordinary Diet" session in Tokyo on October 4, 2019. (Photo by Kazuhiro NOGI / AFP)
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Pemerintah Jepang selama ini meminta supaya Taiwan bisa menjadi anggota WHO, tetapi ditolak karena benturan politik dengan China. (AF Photo/Kazuhiro Nogi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyatakan pemerintahannya akan mengevaluasi bantuan anggaran kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) usai pandemi virus corona, dan menyatakan ada sejumlah permasalahan di dalam lembaga tersebut.

"Kita harus mendukung WHO saat ini. Bagaimanapun, memang benar ada sejumlah permasalahan. Saya pikir hal itu perlu ditelaah kembali setelah pandemi virus corona dinyatakan berakhir," kata Abe di Tokyo, seperti dilansir CNN, Sabtu (18/4).


Abe mengatakan WHO memiliki sikap politik tersendiri. Dia mengatakan selama beberapa tahun ini Jepang terus mendorong WHO supaya memasukkan Taiwan menjadi negara anggota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan tersebut tidak bisa dikabulkan karena dianggap akan membawa dampak politik. Sebab, China yang merupakan anggota WHO, yang merupakan organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, tidak mengakui Taiwan sebagai negara dan menyatakan sebagai salah satu provinsi.

Pemerintah Taiwan juga berselisih dengan WHO karena laporan mereka soal virus corona yang bisa menular antarmanusia diabaikan. Mereka juga kecewa karena WHO tidak menyertakan laporan kasus virus corona di Taiwan sebagai bagian dari China.


Sikap Jepang yang menyatakan akan mengevaluasi bantuan bagi WHO sama dengan sekutunya, Amerika Serikat. Malah Presiden AS, Donald Trump, memutuskan menghentikan sementara bantuan anggaran untuk WHO.

Trump menuduh WHO tidak terbuka terkait data virus corona dan berpihak kepada China. (ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER