Jalani Pemulihan Corona, Boris Johnson Langsung Kontak Trump

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 05:16 WIB
Britain's Prime Minister Boris Johnson gestures as he departs from Hudson Yards, in New York, Tuesday, Sept. 24, 2019. In a major blow to Johnson, Britain's highest court ruled Tuesday that his decision to suspend Parliament for five weeks in the crucial countdown to the country's Brexit deadline was illegal.  (AP Photo/Matt Rourke)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (AP Photo/Matt Rourke)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah kembali bekerja pada Selasa (21/4), setelah selesai menjalani perawatan di rumah sakit karena terinfeksi virus corona (Covid-19).

Masa awal bekerja, Johnson menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk berbicara mengenai respons internasional atas wabah corona.

Pejabat kepresidenan juga mengungkapkan bahwa Johnson akan berbicara dengan Ratu Elizabeth II untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu juru bicara presiden mengatakan Johnson yang sempat dirawat beberapa hari di ICU, belum secara resmi melakukan kerja pemerintahan dan masih menjalani proses pemulihan.

Dalam kondisi tersebut, Menteri Luar Negeri Dominic Raab masih bertanggung jawab untuk sementara waktu, menjawab berbagai pertanyaan dalam rapat semi virtual Majelis Rendah, Rabu ini.
 
Anggota Parlemen kembali bekerja pada Selasa setelah libur Paskah dan langsung menyetujui cara baru menggelar rapat dengan menjaga jarak.

Dengan aturan social distancing, maka rapat hanya akan dihadiri 50 anggota parlemen. Ketua Parlemen Lindsay Hoyle meminta anggota parlemen lain bergabung rapat menggunakan Zoom, sebuah aplikasi jasa video conference.

Hoyle mengatakan cara ini merupakan momen bersejarah selama 700 tahun keberadaan parlemen. "Pada masa krisis, kita harus menemukan cara baru untuk tetap bekerja," kata dia.

Anggota parlemen tak sabar kembali bekerja di tengah meningkatnya pertanyaan dan kritik atas cara pemerintah merespons pandemi corona. Saat ini, Inggris jadi salah satu negara paling parah dihantam pandemi corona dengan mencatat 17.377 angka kematian. (afp/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER