
Polisi Amankan Puluhan Pengunjuk Rasa Anti-Lockdown di Berlin
M. Ikhsan, CNN Indonesia | Minggu, 26/04/2020 18:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan pengunjuk rasa di Berlin, Jerman diamankan aparat kepolisian dalam aksi menolak lockdown untuk menekan angka penyebaran penyakit Covid-19 pada Sabtu (25/4).
Mengutip AFP pada Minggu (26/4), sekitar seribu orang melakukan unjuk rasa mingguan yang rutin diadakan di ibu kota Jerman tiap akhir pekan.
Aksi protes Sabtu ini ramai dihadiri aktivis politik sayap kiri maupun kanan. Mereka berbondong menyemut di sekitar alun-alun Rosa Luxemburg.
Beberapa pengunjuk rasa terpantau mengenakan baju dengan tulisan Kanselir Jerman Angela Merkel melarang kehidupan. Di antara pengunjuk rasa banyak yang berteriak meminta kebebasan.
Melalui akun media sosial, aparat kepolisian menyatakan aksi protes melanggar ketentuan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran corona. Selama unjuk rasa aparat memasang penghalang di wilayah alun-alun.
Pemerintah Berlin sendiri sudah menetapkan aturan yang melarang lebih dari 20 orang berkumpul dalam satu area. Mengacu pada aturan tersebut, kegiatan unjuk rasa tidak seharusnya dilakukan.
Sejak awal penerapan pembatasan sosial dilakukan, warga Berlin kerap menyuarakan penolakan.
Oposisi pemerintah alias partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AF) menuding pemerintah membesar-besarkan risiko virus corona. Mereka meminta pemerintah mengizinkan sektor usaha beroperasi kembali.
Setidaknya ada 157 kasus positif di Jerman, dengan 100 ribu kasus sembuh dan 5.877 kasus meninggal. Dunia global kerap memuji Merkel dalam menangani virus corona.
Hal ini karena jumlah korban meninggal yang terpantau rendah dibanding negara-negara Eropa lainnya, seperti Italia, Spanyol, Prancis dan Inggris. (mik/mik)
[Gambas:Video CNN]
Mengutip AFP pada Minggu (26/4), sekitar seribu orang melakukan unjuk rasa mingguan yang rutin diadakan di ibu kota Jerman tiap akhir pekan.
Aksi protes Sabtu ini ramai dihadiri aktivis politik sayap kiri maupun kanan. Mereka berbondong menyemut di sekitar alun-alun Rosa Luxemburg.
Melalui akun media sosial, aparat kepolisian menyatakan aksi protes melanggar ketentuan menjaga jarak untuk mencegah penyebaran corona. Selama unjuk rasa aparat memasang penghalang di wilayah alun-alun.
Pemerintah Berlin sendiri sudah menetapkan aturan yang melarang lebih dari 20 orang berkumpul dalam satu area. Mengacu pada aturan tersebut, kegiatan unjuk rasa tidak seharusnya dilakukan.
Oposisi pemerintah alias partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AF) menuding pemerintah membesar-besarkan risiko virus corona. Mereka meminta pemerintah mengizinkan sektor usaha beroperasi kembali.
Setidaknya ada 157 kasus positif di Jerman, dengan 100 ribu kasus sembuh dan 5.877 kasus meninggal. Dunia global kerap memuji Merkel dalam menangani virus corona.
Hal ini karena jumlah korban meninggal yang terpantau rendah dibanding negara-negara Eropa lainnya, seperti Italia, Spanyol, Prancis dan Inggris. (mik/mik)
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

China Gertak Bakal Perang Jika Taiwan Tak Mau Bersatu
Internasional • 1 jam yang lalu
Selandia Baru Terbaik Tangani Corona, RI Posisi 13 dari Bawah
Internasional 43 menit yang lalu
Sepak Terjang Sineenat, Selir Raja hingga Jadi Ratu Thailand
Internasional 1 jam yang lalu