Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kerajaan
Arab Saudi melonggarkan masa
lockdown selama darurat pandemi
virus corona (covid-19) kecuali di beberapa wilayah rawan penyebaran termasuk Kota Makkah.
Sebelumnya, Arab Saudi melakukan kebijakan
lockdown atau penutupan wilayah selama 24 jam untuk memerangi penyebaran penularan Covid-19 di negara itu.
Sejak Minggu (26/4), dilansir dari
AFP, pemerintah mulai membuka aktivitas di beberapa kota mulai pukul 09.00 pagi hingga 17.00 waktu setempat. Pelonggaran masa
lockdown tersebut dilakukan hingga 13 Mei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pusat perbelanjaan dan toko-toko lainnya boleh melakukan aktivitas perdagangan mereka selama jam-jam yang diperbolehkan.
 Jemaah melakukan salat menghadap kiblat, Ka'bah, yang berada di dalam Masjidil Haram, Makkah, sebelum pandemi global Covid-19. (AFP Photo/Bandar Aldandani) |
Meski demikian, Kota Suci Makkah tidak termasuk dalam pelonggaran masa
lockdown. Pasalnya, Makkah dan sejumlah tempat lainnya di Arab Saudi tercatat sebagai wilayah yang memiliki jumlah penyebaran virus corona yang amat tinggi.
Sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara juga memberlakukan pelonggaran masa
lockdown selama masa-masa bulan Ramadan ini.
Arab Saudi sendiri tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah kasus penyebaran virus corona tertinggi di negara-negara Arab lainnya.
Pada Sabtu (25/4) Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan jumlah kasus virus corona di negara itu mencapai 16.299. Total 136 pasien yang tertular meninggal dan 2.215 sembuh.
Arab Saudi sendiri menunda penyelenggaraan umrah sejak bulan lalu demi menekan penyebaran virus corona di negara mereka.
Pemerintah Kerajaan juga belum mengumumkan untuk melanjutkan rencana penyelenggaraan haji yang jatuh pada Juli. Meskipun demikian, mereka meminta umat Islam di seluruh dunia untuk menunda persiapan haji.
(afp/bac)
[Gambas:Video CNN]