Afghanistan di Antara Konflik dan Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2020 09:10 WIB
Afghans wait to receive free wheat donated by the Afghan government ahead of the upcoming holy fasting month of Ramadan, during a quarantine for the coronavirus, in Kabul, Afghanistan, Tuesday, April 21, 2020. (AP Photo/Rahmat Gul)
Penduduk Afghanistan menunggu pemberian bantuan dari pemerintah sambil menjaga jarak akibat pandemi virus corona. (AP Photo/Rahmat Gul)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selain peperangan, Afghanistan kini juga harus menghadapi pandemi virus corona (Covid-19) yang sudah menular kepada lebih dari 5.000 orang di seluruh negeri.

Seperti dilansir AFP, Kamis (14/5), lembaga kesehatan Afghanistan menyatakan Ibu Kota Kabul kini menjadi pusat penyebaran virus mematikan itu.

Kesulitan yang dihadapi penduduk Afghanistan bertambah karena mereka harus menghadapi aksi kekerasan seperti serangan penembakan dan bom dari kelompok milisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Badan kesehatan Afghanistan menyatakan saat ini mereka sudah memeriksa 18.724 orang dari 35 juta penduduk. Dari jumlah tersebut, 5.226 orang dinyatakan positif.

Sampai saat ini jumlah penduduk yang meninggal akibat virus corona di Afghanistan mencapai 132 orang. Namun, para pakar khawatir jumlah itu bisa bertambah jika kasus terus meningkat.

Virus corona diduga masuk dan menyebar di Afghanistan dari Provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran. Diperkirakan virus itu dibawa oleh para pengungsi yang kembali.

Iran adalah salah satu negara yang cukup berat terdampak virus corona. Tercatat ada 935 kasus corona di Herat.


Sementara di Kabul tercatat ada 1.368 orang yang positif virus corona. Di provinsi Kandahar yang menjadi basis kelompok Taliban tercatat ada 579 kasus virus corona.

Pemerintah Afghanistan sudah memberlakukan penguncian wilayah (lockdown), tetapi nampaknya tidak efektif. Sebab sebagian besar penduduknya berada dalam kondisi miskin dan harus bekerja setiap hari untuk mendapatkan uang guna membeli kebutuhan.

"Kami sudah berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan," kata Wakil Menteri Kesehatan Afghanistan, Waheed Majroh.

[Gambas:Video CNN]

Menurut Majroh, yang paling sulit adalah memberi pemahaman kepada penduduk Afghanistan tentang bahaya Covid-19.

"Sikap itu membuat banyak orang tidak mengindahkan anjuran menjaga jarak. Justru sepertinya semakin banyak orang yang mengabaikan, bukan hanya golongan miskin tetapi juga yang kaya," ujar Majroh.

Insert Artikel - Waspada Virus CoronaFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Insert Artikel - Waspada Virus Corona

Jumlah kasus yang meningkat pesat membuat Afghanistan menjadi salah satu negara dengan tingkat penularan Covid-19 tertinggi di dunia. Pada April lalu, seorang staf Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dilaporkan positif mengidap virus corona.

Akan tetapi, Ghani dinyatakan negatif setelah menjalani pemeriksaan. (ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER