WHO Bakal Luncurkan Platform Terbuka Terkait Virus Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Mei 2020 03:27 WIB
Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19 terhadap sejumlah pedagang di Pasar Botania 2, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (15/5/2020). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di sejumlah pasar tradisional. ANTARA FOTO/M N Kanwa
WHO akan meluncurkan platform terbuka untuk bertukar pengetahuan mengenai virus corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M N Kanwa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan merilis platform untuk berbagi pengetahuan terkait virus corona antar negara. Rencananya platform itu akan diluncurkan pada 29 Mei mendatang.

"Dalam situasi yang luar biasa ini, kita harus mengerahkan kekuatan ilmu pengetahuan dengan maksimal untuk menciptakan inovasi yang terukur, dapat digunakan, dan bermanfaat bagi setiap orang di manapun pada saat yang bersamaan," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferesi pers virtual, Jumat (15/5).

Platform terbuka itu dapat digunakan untuk saling berbagai pengetahuan, data, hingga yang terkait kekayaan intelektual seperti alat kesehatan untuk melawan virus tersebut. Termasuk di dalamnya mengenai vaksin, obat-obatan, diagnosa, maupun instrumen lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mendorong pemerintah, peneliti, dan perusahaan swasta di seluruh dunia untuk mau berbagi demi melawan virus itu.

Ide berbagi pengetahuan dan kemajuan penelitian itu pertama kali diusung oleh Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado. Menurut Alvarado, perlu solidaritas antara negara di dunia dalam menemukan vaksin, perawatan, maupun teknologi yang tepat untuk mengalahkan virus yang telah menewaskan lebih dari 300 ribu jiwa ini.

"Kami ingin melihat inovasi dan teknologi tersebut sebagai barang publik global untuk melindungi kemanusiaan dalam menghadapi ancaman (covid-19)," ujar Alvarado melalui videoconference.

Sebelumnya, WHO menuturkan ada 110 jenis vaksin corona yang tengah dikembangkan berbagai lembaga dan negara di seluruh dunia. Dari ratusan vaksin itu, 8 di antaranya tengah menjalani evaluasi klinis.

Kepala Teknis Tim Tanggap Corona WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan pengembangan vaksin membutuhkan proses yang sangat detail dan waktu yang lama.


"Kami telah melihat komunitas global bekerja sama memerangi virus ini. Pabrik manufaktur, pemimpin negara, ilmuwan, untuk mempercepat pengembangan vaksin. Semua orang ingin tahu secara pasti berapa lama ini akan berlangsung," kata Van Kerkhove dalam CNN's Global Town Hall pada Kamis (14/5).

Dalam diskusi itu, Van Kerkhove juga menegaskan seluruh pihak di dunia harus memiliki akses yang sama dan adil terhadap vaksin ketika sudah ditemukan. Sebab, akses yang adil terhadap vaksin merupakan kunci untuk menekan transmisi virus corona di dunia. (sfr/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER