Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia masih terus berkomunikasi dengan
Amerika Serikat untuk merealisasikan kerja sama pengadaan mesin penunjang pernapasan atau ventilator yang langka sehingga dapat membantu pasien
virus corona (Covid-19).
Menurut Retno, pihak United States Agency for International Development (USAID) di Indonesia telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan RI pada 4 Mei lalu untuk mendiskusikan masalah spesifikasi alat dan masalah teknis lainnya terkait ventilator.
Ia mengatakan Kedutaan Besar RI di Washington DC juga telah berkomunikasi dengan Kemlu dan Dewan Keamanan Nasional AS terkait kerja sama tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami diberitahu bahwa pengiriman (ventilator) mungkin berlangsung sekitar akhir Mei atau awal Juni," kata Retno dalam jumpa pers virtual di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (20/5).
Dalam jumpa pers itu, Retno mengatakan Indonesia tengah bersiap untuk bisa memproduksi ventilator sendiri.
 Foto: CNN Indonesia/Fajrian |
Sejauh ini sudah ada delapan ventilator yang dikembangkan sejumlah lembaga. Satu kandidat ventilator yang dibuat Institut Teknologi Bandung (ITB) telah lulus uji teknis serta klinis, dan saat ini dalam proses produksi oleh BUMN dan pihak swasta. Jenis ventilator itu CPAP/portable ventilator.
Pengadaan ventilator sempat dibahas dalam percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Joko Widodo pada akhir April lalu.
Melalui akun Twitterya, Trump menyatakan bakal menyalurkan bantuan ventilator kepada Indonesia.
"Baru saja berbicara dengan seorang teman, Presiden RI Joko Widodo. Ia meminta ventilator yang tentu akan kami berikan. Kerja sama hebat antara kami," tulis Trump di akun Twitternya, Jumat (24/4).
Trump tak menulis detail ihwal jumlah ventilator yang akan disalurkan ke Indonesia. Namun, ventilator dibutuhkan oleh hampir semua negara yang tengah memerangi wabah virus corona.
Ventilator adalah mesin untuk membantu pernapasan pasien yang mengalami suatu penyakit atau cedera. Dengan ventilator, pasien atau seseorang dapat asupan oksigen yang cukup.
Penggunaan dan kebutuhan ventilator di rumah sakit di Indonesia meningkat untuk membantu perawatan pasien virus corona.
(rds/dea)
[Gambas:Video CNN]