Gempa, PM Selandia Baru Tetap Lanjutkan Wawancara TV

CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2020 19:48 WIB
New Zealand's Prime Minister Jacinda Ardern speaks to the media during a press conference one day before the country goes on lockdown to stop any progress of the COVID-19 coronavirus, at Parliament in Wellington on March 24, 2020. (Photo by Marty MELVILLE / AFP)
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, tetap melanjutkan sesi wawancara di televisi meski gempa bumi 5,6 SR tiba-tiba mengguncang pada Senin (25/5). (AFP/Marty Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, tetap melanjutkan sesi wawancara di sebuah stasiun televisi meski gempa bumi 5,6 skala Richter tiba-tiba mengguncang pada Senin (25/5).

Saat gempa terjadi, Ardern sedang berada di kompleks parlemen sambil melakukan wawancara virtual dengan Newshub.

Di tengah wawancara, ia tiba-tiba mengatakan kepada pemandu acara, Ryan Bridge, bahwa sedang terjadi gempa.
 
"Kami baru saja merasakan sedikit gempa di sini, Ryan. Di sini guncangannya lumayan. Jika Anda lihat, barang-barang bergerak di belakang saya. " kata Ardern, sambil memandang ke atas dan sekeliling ruangan.
Sang pembawa acara lantas bertanya Ardern mau melanjutkan wawancara atau tidak. Dengan tersenyum, Ardern mengatakan bahwa ia mau melanjutkan wawancara karena gempa sudah berhenti.
 
"Kami baik-baik saja, Ryan. Saya tidak berada di bawah lampu gantung. Saya terlihat seperti berada di tempat yang memiliki struktur kuat," ucap Ardern.
 
Sebagaimana dilansir AP, saat wawancara tersebut, gempa berkekuatan 5,6 SR memang sedang mengguncang lautan, sekitar 100 kilometer di timur laut Wellington.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gempa terjadi tepat sebelum pukul 08.00 dan dirasakan oleh ribuan warga Selandia Baru yang sedang bersiap untuk bekerja.
Guncangan itu cukup kuat hingga menjatuhkan makanan dari rak dan menghentikan pengoperasian kereta. Namun, tidak ada laporan kerusakan dan korban.

Selandia Baru memang terletak di Cincin Api Pasifik dan terkadang disebut dengan Pulau Goyah karena sering diguncang gempa.
 
Pada 2011 lalu, gempa di Kota Christchurch menewaskan 185 orang dan menghancurkan banyak daerah di pusat kota. Namun kini, kota itu sudah dibangun kembali. (ans/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER