Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri
Brasil mengatakan kebijakan pemerintahan Presiden
Amerika Serikat, Donald Trump, yang melarang sementara kedatangan orang-orang dari Brasil tidak akan merusak kerja sama di antara kedua negara.
AS menetapkan kebijakan itu pada Minggu (24/5) kemarin.
Brasil juga menempuh langkah serupa, yaitu membatasi masuknya pendatang asing, termasuk penduduk AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Brasil dan Amerika Serikat telah mempertahankan kerja sama bilateral penting untuk memerangi Covid-19," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Brasil.
Mengutip pengumuman dari perwakilan Gedung Putih pada Minggu kemarin, pihak kementerian juga menyebutkan sumbangan dari AS untuk Brasil berupa 1.000 respirator.
Selain itu, AS juga menyumbang uang US$ 6,5 juta untuk mendukung Brasil mengurangi dampak kesehatan dan sosial ekonomi akibat virus tersebut.
"Keputusan pemerintah AS didasarkan pada kriteria teknis yang mempertimbangkan kombinasi faktor-faktor seperti total kasus, tren penambahan, volume perjalanan, dan lain-lain," tulis Kemenlu Brasil.
Pada 27 Maret lalu, Brasil melarang semua WNA memasuki negara itu lewat jalur udara, khususnya membatasi WNA yang datang dari negara dan wilayah dengan tingkat infeksi virus corona yang tinggi.
Brasil juga menutup semua perbatasan negaranya.
Pada Minggu kemarin, Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan 15.813 kasus infeksi baru virus corona, dan 563 kematian dalam 24 jam terakhir.
Hal itu membuat jumlah kasus virus corona di Brasil mencapai 362 ribu, dan korban meninggal mencapai 22 ribu orang.
(ans/ayp)
[Gambas:Video CNN]