Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil autopsi independen atas kematian warga kulit hitam AS,
George Floyd menyebut Floyd meninggal dunia karena sesak napas.
Dilansir
CNN, Senin (1/6), hasil autopsi mengarah kepada tindakan pembunuhan dengan melakukan penekanan antara leher dan punggung secara berlebihan sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak.
"sesak napas akibat tekanan yang berkelanjutan."
"Dalam hasil autopsi itu juga disebutkan Floyd meninggal dunia di tempat kejadian," kata Ben Crump, pengacara keluarga Floyd.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sejumlah video yang beredar, diketahui seorang petugas polisi, Derek Chauvin berlutut sambil menekan keras leher Floyd. Chauvin berlutut di leher Floyd selama 8 menit dan 46 detik, berdasarkan pengaduan yang disampaikan kepada Kantor Kejaksaan Kabupaten Hennepin.
Hasil autopsi independen keluar setelah Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin menemukan "tidak ada temuan fisik" untuk mendukung diagnosis asfiksia traumatis atau pencekikan.
Seperti diketahui, buntut kematian Floyd tersebut, muncul protes antirasialisme di seluruh wilayah AS, bahkan menular ke wilayah lain di dunia termasuk di Eropa.
(ain)
[Gambas:Video CNN]