PM Kanada Trudeau Tolak Usul Trump Undang Rusia ke G7

CNN Indonesia
Selasa, 02 Jun 2020 09:27 WIB
Canadian Prime Minister Justin Trudeau speaks during a news conference on January 9, 2020 in Ottawa, Canada. - Prime Minister Justin Trudeau said Thursday that Canada had intelligence from multiple sources indicating that a Ukrainian airliner which crashed outside Tehran was mistakenly shot down by Iran. (Photo by Dave Chan / AFP)
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak keikutsertaan Rusia dalam G7 seperti yang diusulkan Trump. (AFP/Dave Chan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak keikutsertaan Rusia dalam pertemuan puncak negara-negara G7, meskipun tuan rumah Presiden Amerika Serikat Donald Trump ingin mengundang Moskow.

"Rusia dikeluarkan dari G7 setelah menginvasi Crimea beberapa tahun yang lalu," kata Trudeau pada Senin (1/6) waktu setempat, seperti dikutip AFP.

Menurut Trudeau, sikap Rusia yang "terus-menerus tidak menghormati aturan dan norma internasional" menjadi penyebab negara itu akan terus dikecualikan dari G7.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada Sabtu (31/5), Trump mengatakan akan menunda pertemuan puncak negara G7; Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, Prancis, Italia dan Jepang yang awalnya akan dilangsungkan Juni. Keputusan ini diambil setelah Kanselir Jerman Angle Merkel mengatakan ia tidak akan hadir dikarenakan pandemi virus corona.

Trump mengatakan dia akan mencoba menyelenggarakannya pada September mendatang, sekaligus mengundang negara lain untuk ikut bergabung, termasuk Rusia.

"Saya tidak merasa bahwa G7 itu betul-betul mewakili apa yang terjadi di dunia. Ini adalah kelompok negara yang sangat ketinggalan jaman," kata Trump.

Dia mengatakan ingin mengundang Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India untuk bergabung dalam KTT.

Sementara itu, Rusia pada Senin menyebut bahwa Trump telah menghubungi Presiden Vladimir Putin dan mendiskusikan rencananya mengundang Rusia.

Rusia dikeluarkan dari organisasi yang sebelumnya bernama G8 pada 2014 setelah menyerbu dan merebut Crimea dari Ukraina dan menyatakannya sebagai bagian dari wilayah Rusia. (stu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER