Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Kanada
Justin Trudeau menolak keikutsertaan Rusia dalam pertemuan puncak negara-negara
G7, meskipun tuan rumah Presiden Amerika Serikat
Donald Trump ingin mengundang Moskow.
"Rusia dikeluarkan dari G7 setelah menginvasi
Crimea beberapa tahun yang lalu," kata Trudeau pada Senin (1/6) waktu setempat, seperti dikutip
AFP.
Menurut Trudeau, sikap Rusia yang "terus-menerus tidak menghormati aturan dan norma internasional" menjadi penyebab negara itu akan terus dikecualikan dari G7.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Sabtu (31/5), Trump mengatakan akan menunda pertemuan puncak negara G7; Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, Prancis, Italia dan Jepang yang awalnya akan dilangsungkan Juni. Keputusan ini diambil setelah Kanselir Jerman Angle Merkel mengatakan ia tidak akan hadir dikarenakan pandemi virus corona.
Trump mengatakan dia akan mencoba menyelenggarakannya pada September mendatang, sekaligus mengundang negara lain untuk ikut bergabung, termasuk Rusia.
"Saya tidak merasa bahwa G7 itu betul-betul mewakili apa yang terjadi di dunia. Ini adalah kelompok negara yang sangat ketinggalan jaman," kata Trump.
Dia mengatakan ingin mengundang Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India untuk bergabung dalam KTT.
Sementara itu, Rusia pada Senin menyebut bahwa Trump telah menghubungi Presiden
Vladimir Putin dan mendiskusikan rencananya mengundang Rusia.
Rusia dikeluarkan dari organisasi yang sebelumnya bernama G8 pada 2014 setelah menyerbu dan merebut Crimea dari Ukraina dan menyatakannya sebagai bagian dari wilayah Rusia.
(stu)
[Gambas:Video CNN]