Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis mengeluarkan komentar pedas terhadap sikap Presiden
Donald Trump dalam menangani gelombang demonstrasi
antrirasisme yang dipicu kematian
George Floyd.Mattis dalam sebuah pernyataan mengatakan jika sikap Trump selama ini tidak berupaya menyatukan perbedaan, tapi cenderung berusaha memecah belah rakyat Amerika.
"Donald Trump merupakan presiden pertama dalam hidup saya yang tidak mencoba untuk menyatukan orang-orang Amerika - bahkan tidak berpura-pura mencoba (melakukan itu)," tulis Mattis dalam sebuah pernyataan yang diunggah oleh
The Atlantic seperti mengutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebaliknya, dia mencoba memecah belah kita. Kami menyaksikan konsekuensi selama tiga tahun tanpa kepemimpinan yang matang," ujarnya menambahkan.
Pensiunan berpangkat jenderal marinir itu sebelumnya sempat mengatakan tidak pantas baginya untuk mengkritik presiden yang menjabat dan sempat menjadi atasannya.
Namun belakangan Mattis menekankan jika sejatinya warga AS bisa bersatu tanpa pengaruh Trump. "Kita bisa bersatu tanpa dia (Trump)," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]Sikap Trump dalam menghadapi gelombang unjuk rasa selama sepekan terakhir telah menuai kritik dari banyak pihak. Trump sempat mengancam untuk mengerahkan militer dalam menghadapi demonstran.
Rencananya itu menuai protes dari gubernur di sejumlah negara bagian hingga Menteri Pertahanan AS Mark Esper.
Dalam sebuah kesempatan Esper mengatakan jika pasukan militer hanya boleh diterjunkan sebagai upaya terakhir dan dalam situasi yang mendesak dan mengerikan.
"Pilihan untuk menggunakan satuan tugas aktif dalam peran penegakan hukum hanya boleh digunakan sebagai pilihan terakhir, dan hanya dalam situasi yang paling mendesak dan mengerikan," kata Esper seperti mengutip
CNN."Kami tidak berada dalam salah satu situasi itu sekarang. Saya tidak mendukung permohonan UU Pemberontakan," tambahnya saat menyampaikan sikap tersebut di Pentagon.
(afp/evn)