Ancaman Rasisme, China Minta Warga Hindari Australia

CNN Indonesia
Minggu, 07 Jun 2020 05:44 WIB
Sejumlah penumpang maskapai China Eastern tujuan Shanghai China menunggu untuk boarding di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (5/2/2020). China Eastern merupakan pesawat terakhir yang melakukan penerbangan setelah pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan memutuskan mulai tanggal 5 Februari 2020 jam 00.00 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan, menunda penerbangan dari dan menuju daratan Cina terkait terus berkembangnya kasus penyebaran Novel Coronavirus. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Ilustrasi wisatawan China. Australia dan China berseteru terkait usulan penyelidikan penanganan pandemi virus corona (Covid-19) kepada WHO. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menyarankan penduduknya untuk tidak berkunjung ke Australia dengan alasan pemerintah Negeri Kanguru tidak bisa menghentikan diskriminasi rasial dan kekerasan warga Negeri Tirai Bambu maupun Asia.

Hal ini juga diduga terkait dengan dampak perseteruan kedua negara terkait penanganan Virus Corona dan perang dagang.

Dikutip dari Associated Press, Sabtu (6/6), Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengimbau warganya tidak bepergian ke Australia karena ada peningkatan aksi kekerasan dan diskriminasi ras melalui ucapan dan perbuatan terhadap warga China dan Asia akibat pandemi Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian mengimbau supaya wisatawan China meningkatkan kewaspadaan dan menghindari bepergian ke Australia," demikian isi imbauan tersebut.

Di sisi lain, China juga menuding Australia melanggar kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan melakukan praktik dumping, yakni melakukan subsidi terhadap produksi biji barley dan menjual dengan harga di bawah ongkos produksi.

Hal itu kemudian dibalas China dengan penerapan tarif 80 persen terhadap ekspor biji barley dari Negeri Kanguru.

Di samping itu, Negeri Tirai Bambu juga memutuskan melarang impor daging sapi dari Australia. Padahal, China adalah pasar terbesar satu bagi ekspor daging sapi Australia.

Duta Besar China untuk Australia, Cheng Jingye, menyatakan kemungkinan negaranya akan memperluas boikot terhadap sektor pariwisata, ekspor anggur dan barang-barang lainnya.

Australia juga diketahui merupakan salah satu negara yang mendesak agar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menggelar penyelidikan terkait penanganan Virus Corona, termasuk di China.

[Gambas:Video CNN]

(ap/ayp)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER