Trump Belum Kunjungi TKP Usai 2 Pekan Kematian George Floyd
CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 11:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah 14 hari Amerika Serikat bergejolak akibat kasus kekerasan polisi dan dugaan rasialisme yang menewaskan seorang pria kulit hitam, George Floyd, tetapi hal itu belum membuat Presiden Donald Trump tergerak untuk mendatangi lokasi kejadian dan menemui para tokoh masyarakat Afrika-Amerika di Minneapolis.
Seperti dilansir CNN, Selasa (9/6), lazimnya presiden AS berkunjung ke tempat kejadian perkara yang menjadi sorotan nasional. Dia juga biasanya mendengarkan aspirasi penduduk setempat yang terdampak akibat peristiwa tersebut.
Akan tetapi, Trump memutuskan menyampaikan rasa simpati dari Gedung Putih di Washington D.C., yang dijaga ketat aparat keamanan, usai terjadi bentrokan dengan massa demonstran dua pekan lalu. Bahkan dia menyinggung nama Floyd dalam kegiatan yang tengah membahas soal lapangan kerja di AS.
Trump lantas berpose di depan gereja yang rusak akibat bentrokan aparat keamanan dengan massa pengunjuk rasa yang tidak membuat onar.
Selain itu, Trump hanya mengumpulkan para pimpinan lembaga penegak hukum, termasuk sheriff dan kepala kejaksaan yang secara terbuka mendukung partai Republik.
Hal tersebut lantas menuai kritik. Sebab, Wakil Presiden AS, Mike Pence, mencoba terlibat menenangkan keadaan dengan menemui para tokoh-tokoh masyarakat kulit hitam, tetapi tidak menyertakan keluarga Floyd atau para aktivis yang menggalang unjuk rasa BlackLivesMatter.
Tokoh kulit hitam yang diundang ke Gedung Putih juga hanya memiliki pandangan politik konservatif. Bahkan seorang tokoh kulit hitam. Candace Owens, mengatakan Floyd adalah seorang penjahat hingga ajal menjemput dan tidak pantas dianggap sebagai martir karena bukan merupakan pribadi yang baik.
Trump memang dilaporkan menelepon keluarga Floyd. Namun, menurut adik mendiang, Philonise, pembicaraan itu hanya satu arah.
"Dia (Trump) memberi kesempatan saya berbicara. Itu sangat sulit. Say mencoba bicara kepadanya, tetapi dia seperti terus mendorong saya, seolah mengatakan dia tidak mau mendengarkan apa yang saya katakan," ujar Philonise.
Gedung Putih menyatakan Trump bakal memberikan pidato tentang masalah rasial dan persatuan nasional pekan ini.
Selama masa kepemimpinannya, Trump jarang bertemu langsung dengan kelompok masyarakat yang menentang kebijakan dan pandangan politiknya.
Protokol Gedung Putih juga dirancang untuk seolah melindungi Trump berhadapan langsung dengan masyarakat atau kelompok yang bertentangan. Mereka bahkan menyeleksi langsung seluruh peserta di setiap kegiatan yang dihadiri Trump.
Apa yang dilakukan Trump jauh berbeda dari pendahulunya. Ambil contoh mendiang Presiden John F. Kennedy.
Kennedy langsung mengundang para tokoh gerakan hak asasi AS, termasuk Martin Luther King Jr., selepas menyampaikan pidato yang berjudul 'Saya Bermimpi (I Have A Dream)' di depan Monumen Lincoln Memorial, Washington D.C., pada 28 Agustus 1963.
Lantas Presiden George H.W. Bush, juga mengunjungi langsung lokasi kerusuhan di Los Angeles, California pada 1992, meski turut dikritik karena baru tiba lima hari selepas kejadian. Saat itu kerusuhan meletup di Los Angeles akibat rekaman aksi kekerasan polisi terhadap seorang pria kulit hitam yang melanggar aturan lalu lintas, Rodney King.
Presiden Richard Nixon menemui para demonstran penentang perang Vietnam yang berkumpul di Monumen Lincoln sebelum fajar, lima hari setelah insiden penembakan yang menewaskan empat pengunjuk rasa di Universitas Negeri Kent oleh Garda Nasional Ohio.
Kegiatan kunjungan Trump ke sejumlah lokasi peristiwa atau bencana alam bukan menuai pujian tetapi malah panen kritik.
Contohnya ketika dia berkunjung ke Puerto Rico usai dihantam Badai Maria. Trump dikritik karena ekspresinya saat membagikan tisu gulungan kepada penduduk setempat yang terdampak bencana.
Trump juga hanya mengunjungi kawasan pemukiman kelas atas di Puerto Rico dan mengklaim kecepatan penanganan bencana oleh pemerintahannya. Namun, penduduk setempat mengeluh kesulitan selama beberapa pekan akibat ketiadaan listrik dan kurangnya pasokan bantuan.
Selain itu, kunjungan Trump ke lokasi penembakan massal di Dayton, Ohio serta El Paso, Texas juga menuai kritik. Bahkan penduduk El Paso yang menjadi korban atau kehilangan anggota keluarga mereka dalam kejadian tersebut enggan menemui Trump. (cnn/ayp)
[Gambas:Video CNN]
Seperti dilansir CNN, Selasa (9/6), lazimnya presiden AS berkunjung ke tempat kejadian perkara yang menjadi sorotan nasional. Dia juga biasanya mendengarkan aspirasi penduduk setempat yang terdampak akibat peristiwa tersebut.
Akan tetapi, Trump memutuskan menyampaikan rasa simpati dari Gedung Putih di Washington D.C., yang dijaga ketat aparat keamanan, usai terjadi bentrokan dengan massa demonstran dua pekan lalu. Bahkan dia menyinggung nama Floyd dalam kegiatan yang tengah membahas soal lapangan kerja di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Trump hanya mengumpulkan para pimpinan lembaga penegak hukum, termasuk sheriff dan kepala kejaksaan yang secara terbuka mendukung partai Republik.
Hal tersebut lantas menuai kritik. Sebab, Wakil Presiden AS, Mike Pence, mencoba terlibat menenangkan keadaan dengan menemui para tokoh-tokoh masyarakat kulit hitam, tetapi tidak menyertakan keluarga Floyd atau para aktivis yang menggalang unjuk rasa BlackLivesMatter.
Tokoh kulit hitam yang diundang ke Gedung Putih juga hanya memiliki pandangan politik konservatif. Bahkan seorang tokoh kulit hitam. Candace Owens, mengatakan Floyd adalah seorang penjahat hingga ajal menjemput dan tidak pantas dianggap sebagai martir karena bukan merupakan pribadi yang baik.
Trump memang dilaporkan menelepon keluarga Floyd. Namun, menurut adik mendiang, Philonise, pembicaraan itu hanya satu arah.
"Dia (Trump) memberi kesempatan saya berbicara. Itu sangat sulit. Say mencoba bicara kepadanya, tetapi dia seperti terus mendorong saya, seolah mengatakan dia tidak mau mendengarkan apa yang saya katakan," ujar Philonise.
Gedung Putih menyatakan Trump bakal memberikan pidato tentang masalah rasial dan persatuan nasional pekan ini.
Selama masa kepemimpinannya, Trump jarang bertemu langsung dengan kelompok masyarakat yang menentang kebijakan dan pandangan politiknya.
Protokol Gedung Putih juga dirancang untuk seolah melindungi Trump berhadapan langsung dengan masyarakat atau kelompok yang bertentangan. Mereka bahkan menyeleksi langsung seluruh peserta di setiap kegiatan yang dihadiri Trump.
Apa yang dilakukan Trump jauh berbeda dari pendahulunya. Ambil contoh mendiang Presiden John F. Kennedy.
Kennedy langsung mengundang para tokoh gerakan hak asasi AS, termasuk Martin Luther King Jr., selepas menyampaikan pidato yang berjudul 'Saya Bermimpi (I Have A Dream)' di depan Monumen Lincoln Memorial, Washington D.C., pada 28 Agustus 1963.
Lantas Presiden George H.W. Bush, juga mengunjungi langsung lokasi kerusuhan di Los Angeles, California pada 1992, meski turut dikritik karena baru tiba lima hari selepas kejadian. Saat itu kerusuhan meletup di Los Angeles akibat rekaman aksi kekerasan polisi terhadap seorang pria kulit hitam yang melanggar aturan lalu lintas, Rodney King.
Presiden Richard Nixon menemui para demonstran penentang perang Vietnam yang berkumpul di Monumen Lincoln sebelum fajar, lima hari setelah insiden penembakan yang menewaskan empat pengunjuk rasa di Universitas Negeri Kent oleh Garda Nasional Ohio.
 Ilustrasi mural George Floyd di lokasi kematiannya di kota Minneapolis, Amerika Serikat. (AP/Dave Schwarz) |
Kegiatan kunjungan Trump ke sejumlah lokasi peristiwa atau bencana alam bukan menuai pujian tetapi malah panen kritik.
Contohnya ketika dia berkunjung ke Puerto Rico usai dihantam Badai Maria. Trump dikritik karena ekspresinya saat membagikan tisu gulungan kepada penduduk setempat yang terdampak bencana.
Trump juga hanya mengunjungi kawasan pemukiman kelas atas di Puerto Rico dan mengklaim kecepatan penanganan bencana oleh pemerintahannya. Namun, penduduk setempat mengeluh kesulitan selama beberapa pekan akibat ketiadaan listrik dan kurangnya pasokan bantuan.
Selain itu, kunjungan Trump ke lokasi penembakan massal di Dayton, Ohio serta El Paso, Texas juga menuai kritik. Bahkan penduduk El Paso yang menjadi korban atau kehilangan anggota keluarga mereka dalam kejadian tersebut enggan menemui Trump. (cnn/ayp)
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK