Gubernur New York Desak Trump Minta Maaf soal Pedemo Lansia

CNN Indonesia
Rabu, 10 Jun 2020 15:28 WIB
Police officers and protesters clash near CNN Center, Friday, May 29, 2020, in Atlanta, in response to George Floyd's death in police custody in Minneapolis on Memorial Day. The protest started peacefully earlier in the day before demonstrators clashed with police. (AP Photo/Mike Stewart)
Aksi protes kematian George Floyd di AS. (Foto: AP/Mike Stewart)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak Presiden Donald Trump seharusnya meminta maaf setelah menganggap insiden demonstran lanjut usia saat aksi solidaritas kematian George Floyd yang terluka usai didorong pasukan polisi anti-huru hara Buffalo sebagai sebuah keadaan yang dibuat-buat.

Cuomo mengatakan respons Trump dalam cuitan di akun Twitter pribadi Trump menunjukkan ia sebagai orang yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab.

"Betapa ceroboh, tidak bertanggung jawab, kejam, kasarnya. Dia (Trump) harus minta maaf untuk cuitannya itu," kata Cuomo dalam konferensi pers pada Selasa (9/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dalam cuitannya pada Selasa menganggap insiden seorang pedemo lansia bernama Martin Gugino yang didorong polisi sebagai sebuah tindakan palsu yang dibuat-buat. Ia menganggap Gugino sebagai seorang agigator sayap kiri penipu.

"Saya melihat (videonya), dia terjatuh lebih keras daripada dorongan polisi. Dia ingin menipu. Bisa jadi setting-an?" kicau Trump di akun Twitternya pada Selasa (9/6).



Cuomo merespons cuitan Trump dengan menyebut ucapannya sebagai suatu hal bodoh.

"Apakah kamu pikir darah yang mengalir di kepalanya sebagai hal yang disengaja? Kamu lihat kepalanya membentur trotoar dan darah mengalir di trotoar," ucap Cuomo seperti dilaporkan CNN.

[Gambas:Video CNN]

Demonstran berusia 75 tahun itu merupakan salah satu dari ribuan massa yang ikut dalam aksi protes antirasisme di AS. Insiden Gugino terluka usai dodorong polisi sempat terekam video dan viral di media sosial.

Dua anggota polisi yang diduga sebagai pelaku pendorongan terhadap Gugino telah diskors tanpa gaji.

Dalam video itu, Gugino yang mengenakan sweater biru mencoba mendekati pasukan polisi anti-huru hara. Ia terlihat sempat mengatakan sesuatu kepada para polisi sebelum aparat mendorongnya hingga tersungkur ke belakang dan jatuh.

Usai terjatuh, tubuh Gugino terbaring dan terdiam hingga tak lama terlihat genangan darah mengucur dari sisi kanan belakang kepalanya.

Video itu pun dengan cepat menyebar hingga memicu kecaman publik terhadap kepolisian Buffalo. Gugino dilaporkan mengalami pendarahan akibat perbuatan polisi tersebut.

Wali Kota Buffalo Byron Brown mengatakan dia sangat terganggu oleh insiden itu. Ia mengatakan komisi kepolisian tengah menyelidiki peristiwa tersebut. (cnn/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER