Jerman Keberatan Rencana Israel Caplok Tepi Barat

CNN | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 05:43 WIB
(FILES) This file photo taken on May 12, 2017 shows 17-year-old Ahed Tamimi (L) protesting before Israeli forces in the West Bank village of Nabi Saleh, north of Ramallah, on May 12, 2017, after a demonstration following Friday prayers in solidarity with Palestinian prisoners on hunger strike in Israeli jails.
Israel's army arrested Ahed Tamimi on December 19, 2017, after a video went viral of her slapping Israeli soldiers in the occupied West Bank as they remained impassive. / AFP PHOTO / ABBAS MOMANI
Anak-anak perempuan Palestina berhadapan dengan polisi perbatasan Israel di Ramallah, Tepi Barat. (AFP PHOTO / ABBAS MOMANI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman dan sejumlah negara anggota Uni Eropa menyatakan keberatan atas rencana Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki karena dikhawatirkan akan memicu konflik besar.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, dalam kunjungan ke Yerusalem, Rabu (10/6) kemarin.
"Keprihatinan kami jujur dan serius, tentang kemungkinan konsekuensi dari langkah seperti itu," kata Maas di Yerusalem, seperti dilansir AFP, Kamis (11/6).

Israel memang hendak mencaplok Tepi Barat yang menjadi tempat berdirinya tempat berdirinya kompleks permukiman penduduk mereka, dan Lembah Yordania yang direncanakan berlangsung pada 1 Juli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bersama dengan Uni Eropa, kami percaya bahwa pencaplokan tidak akan sesuai dengan hukum internasional," kata Maas, setelah berbincang dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi.

Sebaliknya, Uni Eropa mendukung perundingan damai lanjutan antara Israel dan Palestina untuk membahas solusi dua negara.

Uni Eropa belum menyepakati bagaimana mereka bakal bereaksi jika Israel terus mendesak wacana aneksasi. Israel memandang kunjungan Maas sebagai kesempatan untuk meredam kegelisahan dari Eropa.

Setelah pembicaraan dengan Ashkenazi, Maas akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz.


Aneksasi Tepi Barat merupakan bagian dari rencana perdamaian Amerika Serikat yang diluncurkan pada Januari lalu, yang diharapkan akan membuka jalan bagi berdirinya negara Palestina.

Akan tetapi rencana itu tidak termasuk tuntutan inti Palestina, seperti ibukota di Yerusalem timur. Otoritas Palestina juga menegaskan menolak peta wilayah yang diajukan AS.

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, pada Selasa (9/6) mengatakan negaranya telah mengirim proposal tandingan untuk pembentukan negara Palestina yang berdaulat, mandiri, dan demiliterisasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia.

"Kami ingin Israel merasakan tekanan internasional," kata Shtayyeh.

Maas akan melanjutkan lawatan ke Yordania, di mana dia akan mengadakan konferensi video dengan Shtayyeh dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi.

Pada Mei lalu, Raja Yordania Abdullah II dalam wawancara dengan majalah Jerman, Der Spiegel, menyatakan bahwa upaya pencaplokan Tepi Barat berisiko memicu konflik dengan negaranya.

Children return to school at an establishment run by United Nations Agency for Palestinian Refugees (UNRWA) in Balata refugee camp, east of Nablus in the occupied West Bank on August 29, 2018, on the first day of classes after the summer holidays. US President Donald Trump cut of more than $200 million in aid for Gaza and the West Bank this month after earlier freezing of $300 million in annual funding for the UNRWA. / AFP PHOTO / Jaafar ASHTIYEHSekolah PBB untuk anak-anak Palestina di Nablus, Tepi Barat, yang kini diduduki Israel. (AFP PHOTO / Jaafar ASHTIYEH)

Uni Eropa belum menguraikan upaya pembalasan dan sanksi karena membutuhkan persetujuan dari 27 negara anggota.

Menurut data Uni Eropa, sebagai mitra bisnis utama Israel, Eropa memegang pengaruh keuangan yang signifikan di negara itu, dengan perdagangan berjumlah €30 miliar atau US$34 miliar tahun lalu.

Beberapa negara Eropa dapat secara resmi mengakui negara Palestina, tapi menurut seorang pejabat Israel, Jerman tidak akan menjadi bagian dari mereka. (ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER