Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
Prancis mengumumkan rencana pembukaan kembali perbatasan ke negara-negara di luar zona Schengen secara bertahap mulai 1 Juli. Hal tersebut disampaikan melalui pernyataan bersama Menteri Dalam Negeri dan Luar Negeri pada Jumat (12/6).
"Pembukaan ini akan dilakukan secara bertahap dan berkembang sesuai dengan situasi kesehatan di masing-masing negara ketiga dan sesuai yang disepakati Eropa saat ini," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian dikutip dari AFP.
Tak hanya itu, Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner juga menekankan pembukaan kembali Prancis akan selaras dengan seluruh Uni Eropa. Castaner dan Le Drian juga mengonfirmasi Prancis akan mencabut batasan di semua perbatasan Schengen mulai 15 Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah perbatasan Schengen meliputi sebagian besar Uni Eropa seperti Jerman, Belanda, Italia Ceko, Spanyol, termasuk Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein.
Rencana tersebut disampaikan setelah Prancis menutup perbatasan sejak pertengahan Maret demi meredam penyebaran
virus corona di negara tersebut.
Namun, Uni Eropa pada Kamis (11/6) merekomendasikan pencabutan larangan masuk untuk negara-negara Balkan seperti Albania, Bulgaria, Kosovo, Montenegro, serta Yunani mulai 1 Juli 2020.
Berdasarkan data Johns Hopkins University pada Sabtu (13/6), Prancis melaporkan lebih dari 193 ribu kasus Covid-19 dengan 72,6 ribu orang pulih dan 29,3 ribu orang meninggal dunia.
Angka tersebut membuat Prancis menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak ke-sembilan di dunia setelah Amerika Serikat (2 juta), Brasil (828 ribu), Rusia (510 ribu), India (297 ribu), Inggris (294 ribu), Spanyol (243 ribu), Italia (236 ribu), dan Peru (214 ribu).
(chri/chs)
[Gambas:Video CNN]