Jakarta, CNN Indonesia -- Angkatan bersenjata
Israel kembali meluncurkan serangan udara dan darat menggunakan kendaraan lapis baja terhadap markas kelompok
Hamas di
Jalur Gaza, Palestina pada awal pekan ini.
Militer Israel menuturkan serangan itu diluncurkan sebagai balasan terhadap tembakan roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel.
"Pesawat-pesawat tempur menargetkan markas Hamas di selatan Gaza dan tank-tank menargetkan pos-pos militer (Hamas)," kata militer Israel seperti dilansir
AFP, Selasa (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah sumber keamanan di Palestina mengonfirmasi terkait serangan terhadap basis Hamas.
Ketegangan Israel-Hamas kembali terjadi menyusul rencana Tel Aviv mencaplok sejumlah daerah Tepi Barat.
Pada Senin kemarin, pejabat senior Hamas, Salah al-Bardawil, mengajak seluruh pihak melawan rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel "dengan cara apa pun".
"Kami menyerukan kepada orang-orang kami untuk mengubah kesulitan ini menjadi kesempatan untuk mengembalikan rencana Palestina ke jalurnya," kata Bardawil.
Meski mengakui masih ada perpecahan dalam politik Palestina, Bardawil menyerukan seluruh kelompok di Palestina harus bisa bersatu melawan rencana Israel.
"Adalah kewajiban setiap warga Palestina yang bebas untuk bangkit melawan agresi yang mencolok di tanah kami," katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana memulai pencaplokan Tepi Barat dan Lembah Yordania mulai 1 Juli mendatang.
Hal itu dilakukan Israel sejalan dengan proposal perdamaian Timur Tengah yang digagas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kontroversial.
[Gambas:Video CNN]
Israel berkeras tetap melanjutkan rencana aneksasi meski telah dikecam dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(rds/ayp)