China Kecam Trump atas UU Uighur, Siapkan Pembalasan

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 10:36 WIB
The Chinese national flag is seen on a flagpole in Beijing on August 8, 2016. 
Most of the five stars on the Chinese flags being used at medal ceremonies at the Rio Olympics are misaligned, officials said, prompting a diplomatic protest and online fury. / AFP PHOTO / STR
Ilustrasi bendera China. (AFP PHOTO / STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

China mengecam Amerika Serikat atas pengesahan Undang-Undang Hak Asasi Manusia etnis minoritas Muslim Uighur pada Rabu (17/6). Mereka menyatakan siap membalas.

UU itu membuka jalan bagi pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi kepada China soal dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap etnis Uighur.

Beijing menganggap UU itu dengan sangat jahat menyerang kebijakan China di wilayah Xinjiang, tempat mayoritas etnis Uighur bermukim di China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China akan secara tegas membalas dan AS akan menanggung semua konsekuensi selanjutnya," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (18/6).

Dilansir AFP, undang-undang yang telah disahkan Trump itu memberikan kewenangan bagi AS untuk mendeteksi pejabat China yang bertanggung jawab atas "penahanan paksa, penyiksaan, dan kekerasan" terhadap kaum Uighur dan minoritas lainnya.

AS kemudian akan membekukan seluruh aset para pejabat tersebut yang ada di Negeri Paman Sam. Para pejabat itu juga dilarang masuk ke wilayah AS.

Kementerian Perdagangan AS pun nantinya harus melarang ekspor AS ke seluruh entitas yang ada di Xinjiang, termasuk para objek sanksi tersebut.

China selama ini membantah laporan bahwa mereka menahan etnis Uighur di tempat-tempat layaknya kamp konsentrasi dan membatasi kehidupan mereka di Xinjiang. 

Beijing berdalih kamp-kamp tersebut merupakan tempat pelatihan vokasi untuk memberdayakan etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya agar terhindar dari ideologi ekstremisme dan terorisme.

(rds/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER