Paspampres Usir Wartawan Gedung Putih usai Demo Ricuh

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2020 16:20 WIB
Demonstrators gather to protest the death of George Floyd, Sunday, May 31, 2020, near the White House in Washington. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers (AP Photo/Alex Brandon)
Ilustrasi demonstrasi di depan Gedung Putih, Washington D.C., Amerika Serikat. (AP/Alex Brandon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasukan keamanan pengawal Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dikabarkan mengusir seluruh wartawan setelah demonstrasi yang terjadi di depan Gedung Putih semakin rusuh pada Senin (22/6) malam.

Tim CNN melaporkan pengusiran itu dilakukan ketika para demonstran anti-rasisme yang tengah berunjuk rasa di Lafayette Park, depan Gedung Putih, berusaha menjatuhkan patung mantan Presiden Andrew Jackson.

Aparat kepolisian disebut tengah berusaha memukul mundur para pemrotes dari taman tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pemrotes menaruh tali di sekeliling patung Andrew Jackson di taman itu, mereka mencoba menjatuhkan patung itu dan dengan sangat cepat Anda melihat polisi mendorong para pengunjuk rasa itu agar mundur dari taman tersebut," kata koresponden CNN di Gedung Putih, Kaitlan Collins.

Unjuk rasa itu dihadiri oleh ratusan orang. Para pedemo berupaya meruntuhkan patung Andrew Jackson sambil mencoret-coret dengan tulisan "pembunuh".

Jackson merupakan presiden AS 1829-1837. Ia memiliki 500 budak selama hidupnya dan menjadi tokoh utama yang menerapkan kebijakan relokasi paksa 60.000 penduduk asli AS atau dikenal sebagai Trail of Tears.

"Kami memiliki tali-tali, rantai, katrol, untuk menarik dan kami akan merobohkan patung itu," ucap seorang pemrotes kepada AFP.

"Polisi menyerang kami. Mereka menggiring hukum ke tangan mereka sendiri," ucap seorang pedemo lainnya.

Sebuah helikopter juga berputar-putar di atas ratusan orang pedemo di jalan Black Lives Matter. Para polisi menggunakan semprotan merica untuk membubarkan para demonstran.

Perobohan patung Jackson merupakan aksi terbaru para demonstran yang masih terus menuntut keadilan terhadap diskriminasi yang selama ini masih diterima warga kulit hitam AS dan warga minoritas lainnya.

Gelombang unjuk rasa anti-rasisme sudah bergulir di penjuru AS sejak akhir Mei lalu, tepatnya sehari setelah kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam asal Minneapolis yang meninggal dunia karena kehabisan napas setelah lehernya ditekan lutut seorang polisi kulit putih yang berupaya menahannya.

Kematian Floyd disebut menjadi puncak amarah warga AS terhadap diskriminasi dan rasisme terhadap warga kulit hitam dan minoritas lainnya, terutama oleh aparat penegak hukum Amerika.

(rds/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER