Puluhan pasukan pengamanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menjalani karantina setelah sejumlah staf kampanye dinyatakan positif virus corona.
Karantina dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19 terhadap orang nomor satu di Amerika Serikat itu.
Jumlah staf kampanye Trump yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah menjadi delapan orang usai menggelar acara di Tusla, Oklahoma, pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dikarantina, seluruh paspampres yang ikut perjalanan dinas Trump wajib menjalani pemeriksaan corona dua hari sebelum bertugas. Pemeriksaan rutin ini akan dilakukan selama beberapa pekan ke depan.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat penegak hukum AS yang mengetahui soal kebijakan tersebut kepada CNN.
Seorang petinggi paspampres Trump mengatakan kebijakan tersebut tidak akan mempengaruhi operasi pasukan dalam menjamin keamanan sang presiden.
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki tenaga kerja yang sehat dan bahwa kami melindungi orang-orang kami. Ini masuk akal," kata pejabat itu.
![]() |
Anggota paspampres yang bertugas saat kampanye Trump di Tusla pekan lalu mengatakan seluruh petugas dari Dallas dan Houston juga diminta untuk melakukan karantina mandiri sebelum kembali ke lapangan.
Sementara itu, juru bicara Paspampres AS, Catherine Milhoan, mengatakan pihaknya tetap siap memenuhi tugas yang beragam.
"Untuk melindungi privasi informasi kesehatan karyawan kami dan untuk keamanan operasional, kami tidak akan merilis jumlah karyawan yang dinyatakan positif corona atau berapa banyak yang dikarantina saat ini," ucap Milhoan.
Trump berkeras tetap menggelar kampanye dalam ruangan (indoor) ketika sejumlah negara bagian di AS masih mencatat lonjakan kasus corona. Tingkat infeksi virus corona di Oklahoma sendiri hingga kini dilaporkan masih tinggi.
Kampanye di Tusla merupakan pertama kalinya dilakukan Trump sejak virus corona melanda AS pada Maret lalu.
Beberapa jam jelang kampanye Trump, pada Sabtu sore, pemerintah Tulsa melaporkan memiliki 2.206 kasus virus corona.
Sejumlah pejabat dan pakar kesehatan Tusla telah memperingatkan bahwa gelaran kampanye sang presiden dikhawatirkan memperburuk penularan virus corona di kota tersebut dan berisiko bagi Trump sendiri.
Meski begitu, Trump tetap datang dan berkampanye d Tusla meski penonton sepi. Dari target 100 ribu orang, massa yang datang hanya berjumlah puluhan.
(rds/dea)