95 Persen Tahanan Palestina Alami Penyiksaan di Sel Israel

Anadolu | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2020 08:30 WIB
Ilustrasi penjara
Ilustrasi. Laporan organisasi HAM mencatat 95 persen tahanan Palestina mengalami penyiksaan di penjara Israel. (Foto: Wikimedia Commons/Barnellbe)
Jakarta, CNN Indonesia --

Organisasi pemerhati hak asasi manusia Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan 95 persen tahanan Palestina mengalami penyiksaan di penjara Israel.

Kelompok itu menuturkan Israel mengadopsi berbagai metode untuk menyiksa tahanan secara fisik dan psikologis melalui "sistem kekerasan komprehensif".

PPS menuturkan banyak tahanan Palestina kelelahan hingga kurang tidur lantaran harus melewati sesi interogasi secara terus-menerus hingga 20 jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mencegah sirkulasi darah mencapai tangan mereka, menutupi kepala mereka (tahanan Palestina) dengan kantor kotor, serta terus menerus melakukan pemukulan, penamparan, menendang, pelecehan verbal hingga penghinaan secara disengaja," ujar pernyataan PPS pada pekan lalu seperti dilansir kantor berita Anadolu, Minggu (28/6).

PPS menuturkan pihak berwenang Israel juga mengancam para tahanan akan menangkap atau melakukan pelecehan hingga pembunuhan terhadap anggota keluarga mereka. 

Tak jarang, organisasi itu menuturkan aparat Israel juga mengancam para tahanan Palestina akan menghancurkan rumah mereka.

Pernyataan ini dirilis PPS menjelang peringatan International Day in Support of Citim of Torture yang diperingati setiap 26 Juni.

Hingga kini, sedikitnya 5.000 orang Palestina terjerat hukum dan menjadi napi penjara di Israel.

Laporan penyiksaan ini bukan dengan tanpa bukti. Pada  akhir 2018 lalu, Mahkamah Agung Israel mengeluarkan keputusan yang memungkinkan para interogator dari Shin Bet atau Agen Keamanan Israel menggunakan metode penyiksaan yang kejam terhadap tahanan Palestina.

Keputusan itu diambil MA dengan dalih bahwa banyak organisasi teroris Palestina yang terus melakukan serangan teror terhadap Israel.

(rds/evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER