China Waspada Hadapi Wabah Bubonic

AFP | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2020 10:30 WIB
Closeup mouse gnaws wire  in an apartment house on the background of the wall and electrical outlet . Inside high-rise buildings. Fight with mice in the apartment. Extermination. Small DOF focus put only to wire.
China mewaspadai wabah bubonic yang ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui kutu ke manusia. (Foto: Istockphoto/tenra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang China di dekat perbatasan Mongolia terus meningkatkan kesiagaan setelah seorang peternak di wilayah itu positif mengidap wabah bubonic.

Komisi Kesehatan Kota Bayannur menuturkan pria itu kini dalam kondisi stabil di rumah sakit.

Wabah bubonic merupakan sebuah penyakit yang berasal dari bakteri Yersinia pestis. Penyakit itu ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui kutu ke manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komisi Kesehatan China telah melarang perburuan dan konsumsi hewan yang dapat membawa penyakit terutama marmut. Pihak berwenang China juga meminta setiap warga melaporkan jika melihat ada tikus atau hewan sejenis lainnya yang mati.

Selain pria tersebut, wabah bubonic juga menyerang seorang anak berusia 15 tahun di kota tersebut. Kantor berita Xinhua melaporkan bocah tersebut mengalami demam setelah makan marmut yang diburu oleh seekor anjing.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, dilansir AFP, dua pasien wabah bubonic lainnya terdapat di provinsi Khovd. Kedua pasien itu disebut bersaudara dan mengidap wabah bubonic setelah memakan daging marmut.

Sebanyak 146 orang yang melakukan kontak dengan kedua saudara itu telah dikarantina sementara waktu untuk mencegah penularan.

Setidaknya lima orang telah dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi wabah bubonic sejak 2014 lalu.

Wabah ini muncul ketika China masih belum selesai menghadapi ancaman pandemi virus corona (Covid-19).

Setelah sempat nihil kasus positif, China kembali menghadapi ancaman risiko gelombang kedua penularan corona setelah mendeteksi ratusan kasus Covid-19 baru yang muncul di ibu kota Beijing.

(rds/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER