China berencana membangun enam hingga delapan reaktor nuklir demi meningkatkan kapasitas energi atom negara tersebut hingga 70 gigawatt atau naik sekitar 43,5 persen. Rencana tersebut ingin direalisasikan setiap tahun antara 2020 hingga 2025.
Dalam laporan surat kabar pemerintah China, China Daily pada Kamis (8/7), Asosiasi Energi Nuklir China menuturkan total kapasitas nuklir negara diperkirakan baru akan mencapai 52 gigawatt pada akhir 2020, jauh dari target 58 gigawatt.
Namun, asosiasi itu memastikan bahwa China akan terus menggenjot peningkatan kapasitas nuklir hingga 200 gigawatt pada 2035.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ambisi China untuk terus mengembangkan energi nuklir sempat tertahan oleh penundaan sejumlah proyek besar teknologi.
Tak hanya itu, pengembangan energi nuklir China juga sempat tertunda akibat aturan moratorium selama empat tahun menyusul kebocoran reaktor nuklir Jepang di Fukushima pada 2011 lalu.
Meski China dan dunia kini masih dihantui virus corona (Covid-19), pejabat pemerintahan Presiden Xi Jinping merasa yakin bahwa pandemi ini tidak akan mempengaruhi pengembangan industri nuklir Negeri Tirai Bambu.
Dilansir the Straits Times, sejauh ini, pembangunan enam reaktor nuklir baru telah disetujui pada 2019. Sementara itu, pemerintah China belum menyetujui pembangunan reaktor nuklir untuk tahun ini.
Berdasarkan Departemen Energi Nasional China, kapasitas energi nuklir negara per akhir Mei telah mencapai 48,8 gigawatt atau 2,5 persen dari total kapasitas pembangkitnya.
(rds/dea)