Prancis akan mulai mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan di area publik mulai pekan depan untuk mencegah penularan virus corona. Dengan kata lain, pengunjung supermarket, toko, museum, transportasi umum dan tempat-tempat tertutup lainnya harus menggunakan masker.
"Mengenakan masker, termasuk langkah-langkah menghalau penularan virus (selain menjaga jarak sosial dan mencuci tangan secara secara teratur) merupakan metode mencegah dan melindungi yang efektif," ujar Perdana Menteri Israel Jean Castex di hadapan Senat pada Kamis (16/7).
Pengumuman ini diungkap setelah Menteri Kesehatan Olivier Veran melaporkan adanya lonjakan kematian akibat corona yang hingga kini mencapai 30.120 jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah wawancara radio, Veran mengatakan bahwa adanya kemunculan kasus corona mendorongnya untuk meminta banyak pihak meningkatkan kewaspadaan.
"Kami menyaksikan penambahan pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di Paris, itulah sebabnya saya mendesak Prancis untuk tetap waspada dan aktif terhadap penyebaran kembali virus corona," ujar Veran.
![]() |
Data terbaru yang dirilis Rabu (15/7) saat ini Prancis memiliki 482 pasien yang dirawat Covid-19 di rumah sakit, bertambah 133 orang dalam sehari. Pusat penyebaran virus corona dilaporkan berada di Mayenne, Pranis utara.
Jumlah pasien yang dirawat saat ini telah menurun drastis dibandingkan saat puncak pandemi di bulan April sebanyak 4.281 orang dan 7.100 lainnya dirawat di ruang intensif.
"Saya mendorong dan mengajak semua orang Prancis, tanpa ditunda, tanpa menunggu diterbitkannya untuk mengenakan masker di semua tempat dalam ruangan, terlebih ketika sedang berada dalam kelompok," ujar Veran.
Pemerintah Prancis mengatakan akan menyusun daftar tempat-tempat publik yang berada dalam ruangan jelang pemberlakuan aturan ini. Pelanggar yang tidak mengenakan masker akan dijatuhi sanksi hingga didenda.
Data statistik Worldometers mencatat hingga saat ini Prancis memiliki 173.838 kasus corona dengan 64.664 kasus aktif.
(afp/evn)