Presiden Turki Sidak Hagia Sophia Jelang Salat Jumat Perdana

CNN Indonesia
Senin, 20 Jul 2020 07:22 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat memberikan kuliah umum di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas). Jakarta, Jumat, 31 Juli 2015. Kegiatan tersebut dalam rangkaian kunjungan Erdogan ke Indonesia untuk mempererat kerjasama kedua negara terutama di bidang ekonomi. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Ilustrasi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melakukan kunjungan mendadak ke Hagia Sophia pada Minggu (19/7), setelah dua pekan lalu menetapkan bangunan itu akan difungsikan kembali sebagai masjid.

Seperti dilansir AFP, Senin (20/7), kunjungan Erdogan itu dinilai sebagai inspeksi mendadak. Dia dilaporkan berkeliling bangunan melihat proses renovasi dan perbaikan untuk digunakan sebagai masjid.

Menurut Badan Urusan Agama Turki, Diyanet, simbol-simbol Kristen di dalam Hagia Sophia akan ditutup dengan tirai saat memasuki waktu salat, dan akan dibuka kembali selepas itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan kami adalah untuk tidak merusak peninggalan dan simbol arsitektur bersejarah dari bangunan itu," kata juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin.

Menurut rencana, masjid Hagia Sophia akan menggelar salat Jumat perdana pada 24 Juli mendatang. Belum diketahui apakah Erdogan akan mengikuti salat Jumat perdana tersebut.

Diyanet menyatakan meski difungsikan sebagai masjid, Hagia Sophia akan tetap terbuka bagi pengunjung dari pemeluk agama lain.

Hagia Sophia mulanya adalah gereja Kristen Romawi dan Kristen Ortodoks yang dibangun oleh Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium, di Kota Konstantinopel (Istanbul) yang berada di tepi Selat Bosporus.

Pada 1453, Sultan Muhammad al Fatih (Mehmet II) merebut Konstantinopel dari tangan Kekaisaran Byzantium. Dia lantas mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Setelah Kekhalifahan Utsmaniyah atau Ottoman runtuh pada 1924 digantikan Republik Turki, bangunan itu diubah menjadi museum pada 1935 oleh Presiden Kemal Ataturk yang berpaham nasionalis sekuler.

Keputusan Erdogan soal Hagia Sophia memicu kecaman dari negara tetangga, Yunani, hingga Vatikan.

(afp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER