Prancis Ikuti Langkah Inggris Kecam China soal Uighur

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 14:13 WIB
Prancis mengecam China karena dugaan pemenjaraan dan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur di provinsi Xinjiang.
Ilustrasi etnis Uighur di kamp yang dibangun China di provinsi Xinjiang. (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Prancis pada Selasa (21/7) kemarin mengecam China karena dugaan pemenjaraan terhadap etnis Uighur di provinsi Xinjiang, dan menyatakan kebijakan itu sebagai tindakan yang "tidak dapat diterima".

Dilansir AFP, Rabu (22/7), Prancis menuntut agar China memberikan izin bagi pengamat hak asasi manusia independen untuk mengunjungi daerah tersebut.

Kelompok-kelompok HAM dan para ahli memperkirakan bahwa lebih dari satu juta etnis Uighur dan etnis minoritas yang berbahasa Turki lainnya ditempatkan dalam kamp-kamp interniran atau pengasingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prancis secara cermat mendengarkan semua kesaksian yang disampaikan oleh pers dan organisasi-organisasi HAM," kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, di hadapan parlemen.

"Menurut informasi yang kami miliki, ada kamp-kamp penjara berisikan orang-orang Uighur, penahanan massal, penghilangan paksa, kerja paksa, sterilisasi paksa, dan penghancuran warisan Uighur. Semua tindakan ini tidak dapat diterima. Kami mengutuk mereka dengan tegas," ujar Le Drian, diikuti tepuk tangan di parlemen.

Le Drian juga mengatakan bahwa Prancis ingin China memberikan izin akses kepada Komisaris Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Komentar itu muncul ketika perselisihan antara negara-negara Barat dan China kian tajam, terutama setelah China mengesahkan Undang-Undang Keamanan Nasional yang diterapkan di Hong Kong.

Awal bulan ini, Amerika Serikat memberikan sanksi kepada pejabat senior China yang dituduh terlibat pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur. AS menuntut China untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan kepada masyarakat Uighur.

Pada Senin lalu, AS telah menjatuhkan sanksi kepada sebelas perusahaan China dengan tuduhan terlibat dalam penindasan etnis Uighur.

Pada Minggu pekan lalu, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, menuduh China melakukan "pelanggaran HAM yang mengerikan" di Xinjiang.

Sementara itu China membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa warga Uighur tidak ditempatkan dalam kamp pengasingan, melainkan mereka menghadiri pusat pelatihan kejuruan. China juga telah menjatuhkan sanksi balasan kepada tiga senator AS atas keputusan itu.

(ans/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER