Taliban mengaku siap mengadakan pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan pada Agustus mendatang setelah Iduladha. Mengutip AFP, Taliban mau bicara soal perdamaian jika pertukaran tahanan dilakukan hingga tuntas antara kedua pihak.
"Siap memulai negosiasi secepatnya setelah Iduladha jika proses pembebasan tahanan selesai," tutur juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengutip AFP, Kamis (23/7).
Taliban, kata Suhail, juga siap membebaskan pasukan militer Afghanistan yang selama ini ditahan. Apabila pembebasan tahanan kedua pihak sudah dilakukan, maka pembicaraan damai bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 9 Juli lalu, Juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) Javid Faisal mengatakan ada 600 tahanan Taliban yang masih ditahan. Namun, pemerintah Afghanistan enggan membebaskan mereka sesuai permintaan Taliban.
Jafid mengatakan ratusan tahanan itu masih memiliki 'kasus kriminal serius' terhadap Afghanistan. Karenanya, terlalu berbahaya jika dibebaskan.
Para tahanan Taliban ini termasuk orang-orang yang didakwa melakukan pembunuhan, perampokan di jalan raya, kasus sodomi, dan ratusan pejuang asing. Afghanistan menolak membocorkan nama tahanan Taliban yang tidak akan dibebaskan.
"Mereka (para tahanan) terlalu berbahaya untuk dilepaskan," ujar Faisal pada 9 Juli lalu.
Mengutip AFP, merespons pernyataan Afghanistan, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menuduh pemerintah mengarang kasus pidana terhadap para tahanan.
"Jika mereka terus menciptakan lebih banyak masalah dalam hal ini, maka itu menunjukkan mereka tidak ingin masalah diselesaikan dengan cara yang masuk akal," kata Mujahid.
(afp/bmw)