Demo Ricuh, Wali Kota Portland Ditembak Gas Air Mata

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2020 14:38 WIB
Wali Kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Ted Wheeler, ditembak gas air mata ketika bergabung dengan demonstrasi.
Demonstrasi ricuh di Portland, Oregon, Amerika Serikat. (AP/Noah Berger)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Ted Wheeler, ditembak gas air mata ketika bergabung dengan demonstrasi pada Rabu (22/7) malam waktu setempat.
 
Demonstrasi tersebut menuntut kebrutalan polisi dan pengerahan pasukan federal ke kota-kota AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
 
Rekaman AFP menunjukkan Wheeler mengenakan kacamata goggles dan masker. Dia diamankan dari kerumunan ketika kepulan gas dan kembang api ditembakkan di dekatnya.


"Aku tidak berbohong, (rasanya) menyengat, (saya) sulit bernapas. Dan jujur, saya tidak tahu apa yang memicu (penembakan gas air mata) ini," kata Wheeler kepada The New York Times.
 
"Ini adalah reaksi berlebihan yang mengerikan dari polisi federal," ujar wali kota dari partai Demokrat itu.
 
Sebelumnya Wheeler menyerukan penarikan pasukan federal dari Portland, menuduh mereka memperkeruh situasi dengan perlakuan kasar dan tidak konstitusional terhadap para demonstran.
 


Namun kehadiran Wheeler tampaknya ditolak oleh demonstran. Ketika dia berjalan melewati kerumunan, para demonstran menyerukan pengunduran dirinya dan meneriakkan "Gas air mata, Teddy!".
 
"Banyak dari orang-orang ini membenci saya," kata Wheeler.
 
Departemen kepolisian setempat mengatakan para demonstran melemparkan suar dan alat pembakar ke gedung pengadilan federal hingga menyebabkan kebakaran kecil di area gedung. Pihaknya juga memerintahkan demonstran di area tersebut segera membubarkan diri.
 
Menurut afiliasi NBC, KGW8, ribuan demonstran turun ke jalan pada Rabu malam dalam rangkaian aksi protes pembunuhan George Floyd pada Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Portland, Oregon, menjadi titik baru demonstrasi solidaritas kulit hitam di AS sejak 11 Juli lalu.
 
Aksi protes mengecam rasisme dan kebrutalan polisi di Portland di sebagian besar wilayah AS mulai mereda pada awal Juli.
 
Namun kemudian muncul laporan adanya penangkapan demonstran di Portland yang dilakukan oleh petugas federal, menyebabkan demonstrasi kembali meningkat di kota itu hingga larut malam.

(ans/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER