Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows mengatakan bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat akan diadakan pada 3 November seperti yang sudah direncanakan.
Pernyataan itu muncul setelah sebelumnya Presiden Donald Trump mengungkapkan rencana untuk menunda pemilihan presiden.
"Kami akan mengadakan pemilihan pada 3 November dan presiden akan menang," kata Meadows kepada CBS's Face the Nation seperti mengutip Xinhua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Meadows digaungkan oleh penasihat kampanye kepresidenan Jason Miller saat wawancara dengan Fox News Sunday. Miller mengatakan bahwa pemilihan akan dilakukan pada 3 November dan Presiden Trump menginginkan pemilihan ditunda.
Trump pada Kamis (30/7) lalu sempat mengusulkan untuk menunda pemilihan presiden AS dengan dalih keamanan di tengah pandemi virus corona.
"Tunda pemilu hingga semua orang dapat memilih secara layak dan aman?," cuit Trump melalui Twitter.
Trump mengutarakan usulan tersebut saat sejumlah pihak membahas kemungkinan rencana menggelar pemilu dengan sistem mail-in.
Sistem ini membuat warga menerima kertas suara yang dikirimkan langsung ke alamat tempat tinggal. Mereka hanya perlu mengisi surat suara dan mengirimkannya kembali ke pihak berwenang.
Trump berdalih sistem tersebut berisiko membuat pengumpulan dan penghitungan suara menjadi tidak akurat
"Dengan pemilihan mail-in, 2020 akan menjadi pemilu paling tidak akurat dan curang sepanjang sejarah. Akan sangat memalukan bagi AS," klaim Trump.
(evn)