Pemerintah Australia memperpanjang keadaan darurat pandemi virus corona terhadap negara bagian Victoria hingga enam bulan ke depan. Perpanjangan kondisi darurat ini dilakukan kendati rata-rata kasus baru Covid-19 mulai mengalami penurunan.
Majelis tinggi Parlemen Victoria mengesahkan undang-undang untuk memperpanjang keadaan darurat yang meningkatkan kekuasaan pemerintah negara bagian untuk memberlakukan serangkaian pembatasan.
Semula, pemerintah berencana memperpanjang kondisi darurat selama 12 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Associated Press, rendahnya angka kasus baru mingguan membuat pemerintah hanya memperpanjang kondisi darurat selama enam bulan.
Dalam 24 jam terakhir pada Selasa (1/9) Departemen Kesehatan Australia melaporkan 90 infeksi baru dan tambahan enam kematian. Sekitar 70 kasus diantaranya berasal dari negara bagian Victoria.
Dalam sepekan terakhir dilaporkan penurunan harian kasus baru corona menjadi dua digit. Penurunan ini terjadi untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan terakhir ketika rata-rata kasus baru mencapai 175 infeksi per hari.
Berbeda dengan negara bagian Victoria, wilayah utara Australia sudah lebih dulu memastikan untuk tetap menutup daerahnya bagi pengujung selama 18 bulan atau hingga 2022 mendatang. Keputusan tersebut dilakukan untuk melindungi penduduknya dari penularan virus corona dari warga asing.
Wilayah utara Australia merupakan rumah bagi 250 ribu orang, sekitar 30 persen diantaranya merupakan suku Aborigin. Dibandingkan daerah lain di Australia, wilayah utara memiliki lebih sedikit kasus dan tidak ada kematian akibat virus corona.
"Kami akan mengendalikan perbatasan secara ketat setidaknya selama 18 bulan ke depan," ujar Ketua Menteri Northern Territory, Michael Gunner kepada lembaga penyiaran publik, ABC.
"Inilah yang menurut saya perlu dilakukan untuk memastikan beberapa orang yang paling rentan di dunia tetap aman," ujarnya.
Hingga saat ini, Australia mencatat 25.924 kasus dan 663 kematian akibat Covid-19. Di awal pandemi, Negeri Kanguru juga sempat menutup perbatasan internasional tanpa batas waktu yang ditentukan.
(evn/ayp)