Kubu Navalny Sebut Racun Novichok Ada di Botol Air Minum

CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2020 05:40 WIB
Jejak racun Novichok di botol air minum itu menjadi bukti klaim Jerman bahwa Alexei Navalny diracun menggunakan zat saraf era Uni Soviet tersebut.
Alexei Navalny. (AFP/MLADEN ANTONOV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kubu Alexei Navalny mengatakan bahwa ahli di Jerman menemukan racun Novichok berada di botol air minum dari kamar hotel, tempat Navalny menginap sebelum keracunan.

Botol itu dipercaya menjadi bukti kunci kesimpulan pihak Jerman yang menyatakan Navalny, tokoh utama oposisi yang vokal mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, diracun menggunakan zat saraf era Uni Soviet tersebut.

AFP memberitakan pada Kamis (17/9), para ahli dari laboratorium militer Jerman menemukan jejak Novichok pada botol 'Holy Spring' yang ditinggalkan di kamar hotel di Tomsk. Kira Yarmysh, juru bicara Navalny menjelaskan penemuan ini 'berarti Navalny diracun sebelum meninggalkan hotel dan bukan di bandara atau di pesawat'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya ajudan Navalny mengatakan dia telah diracuni menggunakan secangkir teh yang diminum di kafe bandara.

Navalny menginap selama tiga malam di hotel bintang empat Xander dan sempat mengunjungi restorannya. Beberapa orang tim Navalny yang tinggal di hotel Xander mengambil botol minuman dan barang lainnya dari kamar usai mendengar Navalny sakit.

Navalny tak sadarkan diri pada bulan lalu di pesawat domestik saat terbang dari Tomsk ke Moscow. Navalny berada di Tomsk untuk mengampanyekan dukungan buat kandidat oposisi di pemilihan daerah.

Navalny, pengacara berusia 44 tahun, dirawat di rumah sakit di Berlin usai kejadian. Pada Selasa (15/9) dia mengatakan sudah bisa bernapas tanpa bantuan alat medis.

Pada pekan ini Jerman mengatakan memiliki 'bukti tegas' Navalny diracun menggunakan Novichok. Bukti itu didukung konfirmasi dari laboratorium di Prancis dan Swedia.

Yarmysh mengunggah video di Twitter saat pengambilan barang yang tertinggal di hotel menggunakan sarung tangan lalu memasukannya dalam kantong plastik.

"Telah diputuskan mengambil apapun yang secara hipotesis berguna dan menyerahkannya ke dokter di Jerman," kata Yarmysh.

"Sudah jelas sejak awal bahwa kepemimpinan di Rusia akan menyangkal peracunan dan otoritas penegak hukum tidak akan membuka penyelidikan kriminal dan melakukan penyelidikan," kata Yarmysh.

Situs berita Rusia, Proyekt, memberitakan penyelidikan rinci yang mengutip keterangan dari ajudan Navalny. Dilaporkan botol air minum itu menjadi bukti ahli Jerman karena Novichok akan tetap utuh, sementara pecah di dalam tubuh Navalny.

Dilaporkan juga ajudan Navalny telah mengambil botol air minum merek terkenal, yakni Holy Spring atau Svyatoi Istochnik. Pemberitaan juga mengutip pernyataan ajudan yang mengatakan Navalny tidak ingat kapan tepatnya dia minum dari botol itu.

Vladimir Uglev, salah satu pencipta Novichok, menjelaskan pada Proyekt bahwa jika Navalny masih bertahan hidup itu berarti kemungkinan racun hanya kontak dengan kulit dan kemungkinan racun tidak berada di dalam air di dalam botol.

Rusia menyangkal klaim atas insiden Navalny dan mengatakan dokter mereka tidak menemukan jejak racun. Sementara Jerman sejauh ini tidak merilis detail bukti peracunan Navalny menggunakan Novichok.

Infografis Jalan Berliku Alexei Navalny Hadapi Rezim RusiaInfografis jalan berliku Alexei Navalny hadapi rezim Rusia. (CNN Indonesia/Fajrian)
(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER