Melihat Sejong, Kota Pintar Siap Covid-19 di Korsel

CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2020 17:23 WIB
Secara khusus kota Sejong dirancang sebagai kota pintar dan kerap dijadikan standar bagi kota lain di Korea Selatan.
Kota pintar Sejong, Korea Selatan. (Foto: Dok. KCC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Korea Selatan menyiapkan kota administrasi Sejong sebagai kota peragaan nasional untuk menangani pandemi Covid-19 berbasis teknologi.

Sejong didirikan pada 2007 yang terletak di wilayah Hoseo barat-tengah, berbatasan dengan Chungsheong selatan di barat, kota metropolitan Daejeon di selatan, dan Chungcheong Utara di timur. Kota ini dibentuk dengan menggabungkan Kabupaten Yeongi, kabupaten Provinsi Chungcheong selatan, dan daerah lain di sekitarnya.

Kota yang namanya diambil untuk menghormati Raja Dinasti Joseon Sejong ini berada sekitar 121 km dari ibu kota Seoul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak 2012, pemerintah Korea Selatan mulai memindahkan banyak kementerian dan lembaga dari Seoul ke Sejong. Namun pada Oktober 2004, Mahkamah Konstitusi membatalkan rencana Presiden Roh, yang memutuskan bahwa ibu kota Korsel tetap berada di Seoul sebagai respons atas pengaduan dari oposisi utama, Partai Liberty Korea.

Pemerintah Korsel menargetkan pembangunan kota Sejong rampung pada 2030 sehingga siap untuk digunakan untuk mengurai kemacetan dan mendorong investasi di wilayah tengah negara.

Secara khusus kota Sejong dirancang sebagai kota pintar dan kerap dijadikan standar bagi kota lain yang bereksperimen dalam pengembangan infrastruktur kota pintar.

Lee Munki, selaku Administrator (setingkat Wakil Menteri) dari National Agency for Administrative City Construction, di bawah Ministry of Land, Infrastructure and Transport Republic of Korea.Lee Munki, selaku Administrator (setingkat Wakil Menteri) dari National Agency for Administrative City Construction, di bawah Ministry of Land, Infrastructure and Transport Republic of Korea. (Foto: Dok. KCC)

Di tengah upaya menghadapi pandemi, pemerintah Sejong kini menggunakan mikromobilitas (alat transportasi personal yang bisa dinaiki satu orang), sebagai pengganti transportasi umum.

Administrator National Agency for Administrative City Construction Korea Selatan, Munki Lee mengatakan saat ini Sejong tengah berperan sebagai tempat uji coba untuk memverifikasi teknologi dan layanan berbasis teknologi, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) big data, dan block chain.

"Berdasarkan teknologi canggih ini, proyek pembangunan smart-city yang mengaplikasikan tujuh sektor utama seperti mobilitas, perawatan kesehatan, pendidikan, lingkungan energi, tata kelola, konsumsi budaya, dan persediaan lahan kerja akan tumbuh menjadi industri baru yang mewakili era revolusi industri keempat," kata Lee dalam pernyataan resmi kepada CNNIndonesia.com.

Lee mengatakan visi pembangunan Sejong sebagai kota siap Covid fokus pada orang dan mementingkan partisipasi warga secara mandiri.

"Berpangkal dari pandemi covid-19, gerakan untuk mengubah cara kehidupan kota yang
rentan dalam penyebaran wabah penyakit telah mulai terlihat, dan kesadaran bahwa
struktur kota masa ini harus dapat menghadapi wabah penyakit sedang meluas," tuturnya.

Menurutnya, saat ini Sejong tengah mempersiapkan perubahan sosial, termasuk perubahan menuju ekonomi digital dan tren Untact di tengah pandemi Covid-19.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER