Seorang guru taman kanak-kanak di Jiaozuo, Provinsi Henan, China tengah dijatuhi hukuman mati setelah meracuni 25 siswanya.
Wang Yun diketahui melakukan aksinya sebagai aksi balas dendam terhadap rekannya. Salah satu siswa yang dilaporkan meninggal pada Januari lalu setelah sakit parah selama berbulan-bulan.
Pengadilan mengungkapkan Wang memasukkan natrium nitrit ke dalam bubur yang hendak dimakan oleh murid TK. Sekitar 25 siswa dilaporkan sakit setelah mengonsumsi bubur tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:PBB Ungkap Korut Abaikan Sanksi Nuklir |
Pengadilan Menengah Rakyat Kota Jiaozuo pada Senin (28/9) mengatakan Wang mengetahui jika natrium nitrit berbahaya dan tetap memasukkan zat tersebut tanpa peduli dengan konsekuensi perbuatannya.
Vonis mati dijatuhkan kepada Wang karena melakukan pelanggaran menggunakan zat berbahaya. Sodium nitrit kerap digunakan untuk mengawetkan daging, namun dalam dosis tinggi bisa menjadi racun saat ditelan.
Wang diketahui sempat membantah tuduhan penggunaan racun saat melakukan kejahatan.
"Metode dan perbuatan kriminalnya sangat buruk, dengan keadaan yang sangat parah, dan dia harus dihukum berat sesuai dengan hukum," kata pengadilan seperti mengutip AFP.
Wang melakukan aksinya pada Maret 2019 lalu. Tak lama setelah memakan bubur yang diracun sebagai menu sarapan di sekolah, anak-anak mulai muntah hingga pingsan.
Disamping menerima hukuman mati, Wang dan manajemen sekolah harus memberikan kompensasi kepada keluarga anak-anak yang menjadi korban mereka.
Wang diketahui bukan pertama kalinya menggunakan natrium nitrit dalam aksinya. Pihak berwenang mengungkap pada 2017, ia memasukkan zat tersebut ke dalam cangkir minuman suaminya hingga menyebabkan luka ringan.
(ans/evn)