Kandidat wakil presiden petahana AS Mike Pence menyangkal pernyataan sang rival Kamala Harris bahwa krisis iklim merupakan sebuah ancaman nyata dalam Debat Cawapres AS perdana.
Hal tersebut disampaikan Pence dalam debat calon wakil presiden AS di Salt Lake City, Rabu (7/10) malam waktu setempat, atau Kamis (8/10) waktu Indonesia
"Tak ada lagi badai yang terjadi seperti 100 tahun lalu, tetapi banyak yang menggunakan badai dan kebakaran untuk menjual Green New Deal" ujar wakil dari Donald Trump tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Green New Deal merujuk pada sejumlah peraturan yang tengah diajukan Kongres AS untuk mencegah kerusakan iklim.
Pence sendiri memiliki rekam jejak menampik krisis iklim dan lewat suatu tulisan pernah mengatakan pemanasan global sebagai "mitos."
Pada debat tersebut, calon wakil presiden dari Joe Biden, Kamala Harris, selalu menyampaikan bahwa ia mempercayai krisis iklim dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
"Iklim sedang berubah. Kami akan mengikuti ilmu pengetahuan," ujar senator asal California tersebut.
Harris membantah bahwa Biden mendukung Green New Deal. Ia menyatakan Biden hanya mengusulkan paket stimulus energi terbarukan, yang akan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.
"Joe akan mengatakan 'kita akan berinvestasi dalam energi terbarukan, itu akan membuka jutaan pekerjaan, dan kita akan mencapai nol emisi pada 2050', Joe punya rencana itu," jawab Harris.
Kamala Harris dan Mike Pence beradu gagasan dalam debat wakil presiden AS di Salt Lake City, Rabu (7/10) waktu setempat.
Mereka akan bersaing dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November mendatang.
(fjr/vws)