Ledakan bom kembali mengguncang dan menghantam ibu kota wilayah Nagorno-Karabakh, daerah yang disengketakan Armenia-Azerbaijan pada pada Sabtu (10/10) malam atau Minggu dini hari WIB.
Seorang Jurnalis AFP melaporkan ledakan kembali terjadi meskipun kedua negara menyepakati gencatan senjata yang ditujukan untuk menghentikan pertempuran.
Sedikitnya tujuh ledakan keras mengguncang kota Stepanakert sekitar pukul 23:30 waktu setempat. Sejak ledakan itu, sirene segera berbunyi memperingatkan warga untuk berlindung di ruang bawah tanah dan tempat-tempat aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buah-buah serangan ini menjadi aksi saling tuding kedua negara mengabaikan kesepakatan gencatan senjata.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki wilayah sipil negaranya. Begitu juga sebaliknya.
"Angkatan bersenjata Armenia secara intensif menembaki daerah-daerah berpenduduk di distrik Geranboy, Terter, Agdam, Agjaberdi, dan Fizuli. Azerbaijan melakukan tindakan balasan," kata Kementerian Pertahanan dalam pernyataan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Armenia dan Azerbaijan menyetujui gencatan senjata pada Sabtu dini hari, setelah dialog selama 11 jam yang dimediasi oleh Rusia di Moskow.
Pertempuran sengit di wilayah Kaukasus itu telah merenggut ratusan nyawa, memaksa ribuan orang mengungsi, dan menimbulkan ketakutan akan perang besar-besaran yang dapat menyedot kekuatan regional Turki dan Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk memulai "perundingan substantif" untuk mengakhiri konflik atas Karabakh.
(ain/ain)