Mesir Soal Kartun Nabi Muhammad: Setop Lukai Umat Islam

CNN Indonesia
Kamis, 29 Okt 2020 01:20 WIB
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pembuatan kartun Nabi Muhammad bukan lagi kebebasan berekspresi ketika sudah melukai hati melukai orang.
Presiden Prancis Abdel Fattah al-Sisi meminta semua pihak untuk berhenti membuat kartun Nabi Muhammad karena melukai hati umat Islam di seluruh dunia (AFP/TOLGA AKMEN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi meminta kepada semua pihak agar berhenti membuat kartun Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berbicara. Menurutnya hal itu menyakiti hati umat Islam.

Mengutip AFP, Sisi menyampaikan hal itu berkenaan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tidak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

"Setiap orang memang memiliki hak untuk berekspresi, tapi hal itu perlu dihentikan ketika perasaan satu setengah miliar orang terlukai," kata Sisi dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi Mesir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong berhenti menyakiti kami. Menghina para Nabi berarti meremehkan keyakinan agama banyak orang," tambahnya.

Sisi memang tidak menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron secara gamblang. Namun, pernyataannya itu berkaitan dengan polemik Macron yang sudah jadi perhatian dunia sejauh ini.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kritik dari banyak pihak sejak beberapa hari terakhir. Dia dianggap menghina Islam.

Macron tidak melarang Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad seperti yang dipersoalkan sejumlah pihak selama ini. Macron juga menyebut kaum radikalisme Islam bertekad menghapus nilai nilai sekularisme dan liberalisme di negaranya.

Pernyataan itu lantas membuat sejumlah pemimpin negara Islam meradang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai Macron perlu mengecek kesehatan mentalnya.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyebut Macron sudah jelas-jelas menyerang Islam. Menurut Imran, Macron sudah terjangkit Islamofobia.

Tak hanya kecaman, seruan boikut produk asal Prancis pun menggema terutama di negara-negara Timur Tengah.

(afp/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER