Seorang pria asal Korea Utara tertangkap oleh militer Korea Selatan, Rabu (4/11), karena kedapatan melewati perbatasan kedua negara.
Pria yang hanya disebut oleh Kepala Staf Gabungan sebagai "pria Korea Utara" tersebut akan menjalani pemeriksaan terkait kejadian itu.
Investigasi akan dilakukan "bekerja sama dengan instansi terkait untuk hal yang lebih rinci", katanya, termasuk peluang niat pria tersebut membelot ke Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan, pihak Seoul menyebut tak ada aktivitas tak biasa dari militer Korea Utara yang terdeteksi oleh Korea Selatan.
Tahun lalu, seorang tentara Korea Utara menyeberang sungai melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membelah Semenanjung Korea.
Sebanyak lebih dari 30 ribu warga Korea Utara melarikan diri ke Selatan sejak kedua negara tersebut terpisah pada 65 tahun yang lalu.
Menurut data dari Pemerintah Korea Selatan, sebagian besar pembelot melarikan diri karena desakan ekonomi.
Namun sebagian besar pembelot telah pergi ke China yang menjadi tetangga sekaligus sekutu Korea Utara sebelum mereka membelot ke Selatan.
Cara itu dilakukan sebagai langkah menggunakan "negara ketiga" demi bisa masuk ke Korea Selatan.
Hanya beberapa dari pembelot Korea Utara berani melintasi kawasan DMZ yang kaya akan ranjau darat dan memiliki pengawasan militer amat ketat di kedua sisi negara.
Pada November 2017, seorang tentara Korea Utara menerobos desa perbatasan Panmunjom di bawah hujan tembakan dari negaranya sendiri.
Tentara yang diketahui berusia 24 tahun tersebut tertembak beberapa kali, namun berhasil bertahan hidup.
(afp/end)