Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengejek proses pemilihan umum Amerika Serikat yang menurutnya mengungkap realitas demokrasi di Negeri Paman Sam.
"Benar-benar sebuah tontonan!," tulis Khamenei dalam cuitannya, Rabu (4/11) malam seperti mengutip AFP.
Khamenei juga menyindir Trump yang menuding ada kecurangan dalam proses penghitungan suara dalam pemilu AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang bilang ini pemilu paling curang dalam sejarah AS. Siapa yang bilang begitu? Presiden yang saat ini sedang menjabat," tulisnya lagi.
"Saingannya mengatakan Trump bermaksud untuk mencurangi pemilihan? Beginilah #USElections & demokrasi AS."
Trump sebelumnya melayangkan gugatan ke Mahkamah Agung untuk menghentikan penghitungan suara dalam pemilu di Nevada, Pennsylvania, dan Georgia karena menuding adanya tindak kecurangan penghitungan suara.
Mengutip penghitungan The Guardian per Kamis (5/11), pukul 18.15 WIB, posisi Joe Biden-Kamala Harris masih unggul dengan 264 suara elektoral. Jalannya memenangkan pilpres ini tinggal menunggu 6 suara elektoral lagi.
Sedangkan posisi Trump masih tertinggal di 214 suara elektoral. Selisihnya kian jauh setelah Arizona, Wisconsin dan Michigan berpaling mendukung Partai Demokrat.
Terlepas dari tuduhan AS bahwa Teheran berusaha menggunakan media sosial untuk memengaruhi pemilih jelang pemungutan suara, Iran secara terbuka berkeras tidak mendukung salah satu kandidat.
Khamenei juga menegaskan hasil pemilu AS tidak akan berdampak pada kebijakan Iran.
(evn)