Iran telah mengungkap bahwa negaranya memiliki sebuah pangkalan rudal bawah tanah yang selama ini digunakan pasukan bersenjata Garda Revolusi Iran secara diam-diam.
Pangkalan tersebut terlihat seperti kota bawah tanah dengan jalur terowongan panjang.
Middle East Monitor melaporkan pada Selasa (10/11) bahwa terdapat rudal balistik jarak menengah (MRBM) yang dirancang sendiri oleh Iran di pangkalan tersebut. Rudal berbahan bakar cair itu dijuluki Emad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surat kabar Rusia, Rossiyskaya Gazeta, melaporkan bahwa belum diketahui apakah pangkalan rudal tersebut mampu menahan serangan nuklir.
Koran itu hanya memaparkan bahwa terowongan rahasia itu mampu menahan serangan amunisi konvensional.
Pengungkapan fasilitas rudal ini berlangsung tak lama setelah Garda Revolusi mengungkap sistem transportasi dan peluncuran untuk rudal balistik jarak jauhnya pada pekan lalu.
Dilansir kantor berita Sputnik, sistem tersebut berbasis rel dan tampak mampu membawa hingga empat rudal jarak jauh ke seluruh area "kota rudal bawah tanah" Iran yang keberadaannya diungkap awal tahun ini.
Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan sistem rudal negaranya akan mengguncang musuh. Ia juga percaya bahwa teknologi senjata rudal Iran dapat mendorong musuh untuk mundur.
Salami menambahkan kekuatan pertahanan Iran sekarang semakin memberikan negaranya kekuatan untuk menunjukkan posisi politiknya di dunia dan menjadi alat untuk menekan musuh jika perlu.
Ini bukan pertama kalinya Iran mengungkapkan keberadaan pangkalan rudal bawah tanah dengan merilis sejumlah foto terowongan rahasia dan fasilitas rudal lainnya seperti area penyimpanan dan rudang peluncuran.
Garda Revolusi Iran pernah mengklaim membangun kota rudal bawah tanah di sepanjang pesisir Teluk Persia pada Juni lalu.
Teheran menuturkan fasilitas rudal itu dibangun demi mengantisipasi ancaman musuh di kawasan.
"Iran telah membangun kota-kota rudal darat dan lepas pantai di sepanjang pantai Teluk Persia dan Teluk Oman yang akan menjadi mimpi buruk bagi musuh," kata Kepala Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri kepada koran mingguan Sobh-e Sadeq pada 5 Juni lalu.
(rds/evn)