Trump Berencana Sapa Pedemo Tolak Pilpres di Washington

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Nov 2020 03:31 WIB
Trump diketahui masih belum mengakui kemenangan lawannya Joe Biden. Ia menolak kalah dan menuding terjadi kecurangan dalam pemilihan tersebut.
Presiden AS Donald Trump. (AP/Evan Vucci)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menghadiri demonstrasi yang digelar para pendukungnya terkait kecurangan pemilihan presiden di Washington, Sabtu (14/11).

"Menghangatkan hati melihat semua dukungan luar biasa di luar sana, terutama demonstrasi yang bermunculan di seluruh negeri, termasuk yang besar pada hari Sabtu di D.C. Saya bahkan mungkin mencoba untuk mampir dan menyapa," kata Trump lewat Twitter, dikutip Sabtu (14/11).

Trump diketahui masih belum mengakui kemenangan lawannya Joe Biden. Ia menolak kalah dan menuding terjadi kecurangan dalam pemilihan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump selalu melancarkan tudingan kecurangan melalui Twitter hingga saat ini.

Melansir AFP, Presiden terpilih Joe Biden telah memenangkan 306 suara elektoral, sementara Trump hanya mengantongi 232 suara elektoral.

Biden mengukuhkan kemenangannya atas Trump dalam pemilihan AS dengan keunggulan di Georgia yang condong ke Partai Republik. Sementara itu, Trump menang di North Carolina.

Merespons sikap Trump dan pendukungnya, Partai Demokrat menganggap Partai Republik telah "meracuni" demokrasi Amerika Serikat lantaran menolak mengakui kemenangan Joe Biden dalam pemilihan umum 3 November lalu.

Pernyataan itu diutarakan petinggi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, ketika mayoritas politikus Partai Republik mendukung Presiden Donald Trump untuk mengambil jalur hukum terkait hasil pemilu yang dianggap curang.

Trump beserta tim kampanye menegaskan bakal menempuh jalur hukum untuk menolak hasil pilpres yang memenangkan Biden. Ia dan timnya menuduh terjadi kecurangan di Pennsylvania dan negara bagian lain yang memenangkan perolehan suara Biden.

Namun, sejauh ini, tim Trump belum membuktikan apa-apa di pengadilan soal klaim kecurangan tersebut.

(afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER