AS Keluar dari Perjanjian Open Skies Jelang Trump Lengser

CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2020 08:00 WIB
Amerika Serikat resmi keluar dari perjanjian pertahanan Open Skies pada Minggu (22/11).
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Amerika Serikat resmi keluar dari perjanjian pertahanan Open Skies pada Minggu (22/11). (AFP/SAUL LOEB)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat resmi keluar dari perjanjian pertahanan Open Skies pada Minggu (22/11). Open Skies merupakan satu dari sekian perjanjian yang ditinggalkan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

"Penarikan diri AS akan berlaku pada 22 November 2020 dan AS bukan lagi negara anggota dari Traktat Open Skies," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS pada Minggu siang waktu setempat.

Open Skies disepakati segera setelah Perang Dingin berakhir. Perjanjian itu disepakati agar negara anggota bisa saling memantau kegiatan militer masing-masing demi menghindari rasa saling curiga terhadap aktivitas-aktivitas yang tidak menyenangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjanjian itu diteken pada 1992 oleh 35 anggota yang terdiri dari negara Amerika Utara serta Eropa, dan berlaku pada 2002.

Dengan perjanjian tersebut, negara anggota diizinkan menerbangkan pesawat pengintai tanpa senjata di atas wilayah negara anggota lainnya untuk memantau aktivitas militer.

Dilansir AFP, Senin (23/11), Trump pada Mei lalu menganggap Rusia tidak menaati perjanjian itu, sehingga dia memutuskan menarik AS keluar dari traktat itu.

Selama ini, Rusia dan AS kerap menuduh satu sama lain telah melanggar perjanjian.

Momen keluarnya AS dari Perjanjian Open Skies ini berlangsung kurang lebih dua bulan menjelang Trump lengser dari Gedung Putih.

Selain Open Skies, Trump telah menarik AS dari beberapa perjanjian seperti keluar dari keanggotaan di Badan Kesehatan Dunia (WHO), perjanjian nuklir 2015, dan Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim.

Sementara itu, presiden terpilih AS, Joe Biden, berjanji akan membawa Negeri Paman Sam bergabung kembali dengan sejumlah perjanjian penting di hari-hari pertamanya di Gedung Putih pada Januari 2021 mendatang.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER