Korea Selatan mengerahkan sistem peluru kendali pencegat baru Cheongung II yang disebut setara dengan sistem pertahanan rudal Patriot milik Amerika Serikat.
Cheongung II merupakan versi terbaru dari rudal jarak menengah surface-to-air yang sudah dilengkapi radar multifungsi.
Badan Sekretariat Program Akuisisi Pertahanan Korsel (DAPA) memaparkan radar tersebut berfungsi untuk menargetkan pesawat dan rudal secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cheongung II telah diperbarui sejak 2012 lalu. Sistem rudal itu disebut memiliki tingkat akurasi 100 persen.
Kepala Badan Pengembangan Pertahanan, Wang Jung-hong, mengatakan pengerahan Cheongung II diharapkan dapat berkontribusi memperkuat pertahanan Korea.
"Pengerahan sistem tersebut diharapkan berkontribusi membangun sistem pertahanan rudal Korea, meningkatkan kemampuan militer seperti transisi yang cepat dalam operasi perang. Pengerahan sistem ini juga diharapkan bisa meningkatkan ekspor di sektor pertahanan," kata Wang seperti dikutip Korean Herald.
Secara terpisah, Korsel juga memutuskan memproduksi massal rudal taktis berbasis darat jenis baru (Korean Tactical Surface to Surface Missile/KTSSM) yang dirancang untuk menghancurkan basis bawah tanah Korea Utara.
Pemerintahan Presiden Moon Jae-in menyetujui proyek produksi massal lebih dari 200 unit KTSSM pada 2025.
Dilansir kantor berita Yonhap, produksi massal KTSSM itu memakan anggaran hingga 450 miliar won (US$406 juta).
"Proyek ini dilakukan untuk menghancurkan artileri jarak jauh yang disembunyikan di terowongan bawah tanah demi menaklukkan serangan musuh dalam waktu sesingkat mungkin," bunyi pernyataan DAPA.
KTSSM merupakan rudal balistik yang memiliki jangkauan terbang hingga 120 kilometer. Rudal itu mampu menyerang beberapa target secara tepat di saat bersamaan.
Rudal itu diharapkan bisa masuk dalam alutsista operasi tempur Korsel pada 2022.
(rds/evn)