Ratu Elizabeth II dilaporkan akan menerima vaksinasi Covid-19 dari Pfizer-BioNtech dalam beberapa pekan mendatang, setelah parlemen Inggris menyetujui pemberian darurat dan peresmian pemberian vaksin pertama di dunia pada pekan depan.
Surat kabar the Mail pada Minggu (6/12) melaporkan bahwa Ratu yang kini berusia 94 tahun dan suaminya, Pangeran Phillip yang berusia 99 tahun, masuk dalam daftar penerima vaksin pertama karena usia mereka dan dijanjikan tak akan menerima perlakuan istimewa.
Surat kabar itu menyebut pemberian kepada anggota paling senior dari kerajaan tersebut "untuk mendorong lebih banyak orang bersedia menerima vaksin penting tersebut" di tengah kekhawatiran dampak dari penolakan kelompok anti-vaksin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada Rabu (2/12), Inggris menyetujui pemberian darurat vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech kepada orang yang digolongkan berdasarkan usia dan kerentanan terjangkit penyakit wabah tersebut.
Para jompo dan perawatnya adalah yang pertama kali mendapatkan vaksin, kemudian diikuti oleh kelompok usia 80 ke atas dan petugas serta pejabat kesehatan.
AFP menyebut Istana Buckingham tidak segera merespons permintaan tanggapan atas kabar ini.
The Daily Mirror juga melaporkan bahwa sejumlah tokoh terkenal di Inggris telah bersedia menerima vaksin lebih awal demi mengajak masyarakat. Sejumlah tokoh tersebut adalah Michael Palin dan Bob Geldof.
Secara total, Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin tersebut dan dijadwalkan akan menerima 800 ribu dosis pada gelombang awal vaksin mulai pekan depan.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Covid-19. Vaskin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan sebesar 95 persen.
Sejauh ini, vaksin tersebut telah diuji ke 43.500 orang di enam negara dan telah terbukti mencegah mereka tertular Covid-19 dengan keberhasilan tinggi, bahkan pada kelompok usia yang lebih tua.
Selain vaksin Pfizer, dalam waktu dekat Inggris kemungkinan juga akan akan memberi lampu hijau bagi vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford.
"Bantuan sedang dalam perjalanan. MHRA secara resmi telah mengesahkan vaksin Pfizer/BioNTech untuk Covid-19. NHS bersiap untuk mulai melakukan vaksinasi awal pekan depan," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
(afp/end)