Sekelompok pencuri dilaporkan membobol pesawat kenegaraan Ilyushin Il-86 milik pemerintah Rusia atau yang disebut pesawat kiamat dan mengambil sejumlah peralatan elektronik.
Padahal pesawat itu dibangun dan disimpan untuk digunakan sebagai pusat pemerintahan presiden dan pejabat Rusia jika sewaktu-waktu terjadi serangan nuklir.
Seperti dilansir The Guardian, Rabu (9/12), insiden itu terjadi di lapangan udara kota Taganrog, di sebelah selatan Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pejabat pemerintah setempat, pesawat yang diparkir di kompleks Penelitian Ilmiah dan Teknik Penerbangan Taganrog dibobol maling.
Menurut laporan, para pencuri berhasil membuka ruang kargo mengambil 39 perangkat radio. Sampai saat ini para pelaku masih diburu.
Dalam laporan stasiun televisi Rusia, Ren-TV, polisi menemukan sepatu dan sidik jari diduga milik pelaku di dalam pesawat.
Rusia saat ini memiliki pesawat Ilyushin Il-80 yang diubah menjadi Il-86 untuk digunakan sebagai pusat komando darurat jika terjadi serangan nuklir.
Pesawat itu tidak mempunyai jendela untuk melindungi penumpang dari pancaran sinar ledakan nuklir.
Pesawat itu dilengkapi dengan sejumlah peralatan komunikasi canggih supaya presiden dan para pejabat serta panglima militer tetap bisa berkomunikasi dengan pasukan di darat. Presiden Rusia juga bisa meluncurkan rudal nuklir dari pesawat itu.
Pesawat itu juga dilengkapi dengan antena sepanjang satu mil untuk berkomunikasi dengan armada kapal selam nuklir.
Jika terjadi serangan nuklir, maka presiden dan para pejabat Rusia wajib menumpang pesawat itu dan memerintah dari sana selama beberapa hari sampai situasi aman.
Spesifikasi pesawat itu tidak diumbar karena merupakan rahasia negara.
Pesawat itu sudah berusia 15 tahun, dan rencananya akan digantikan dengan tipe Il-96-400M yang bisa mempunyai jarak terbang lebih jauh.
Pesawat Il-96-400M juga dirancang tahan terhadap gelombang elektromagnetik yang diakibatkan oleh ledakan nuklir. Pesawat itu juga dilengkapi perisai canggih untuk melindungi peralatan komunikasi dan elektronik dari gelombang itu.
Amerika Serikat juga mempunyai pesawat dengan tugas serupa. Sampai saat ini Negeri Paman Sam memelihara empat pesawat Boeing E-4, hasil modifikasi dari Boeing 747-200S, yang digunakan sebagai pusat komando darurat ketika terjadi perang nuklir.
(the guardian/ayp)