Dua orang menteri Malaysia yang tengah melakukan isolasi setelah menjalin kontak dengan pasien virus corona (Covid-19) berkeras menghadiri rapat di parlemen dengan menggunakan alat pelindung diri (APD), Senin (14/12).
Kedua menteri itu yakni Menteri Kesehatan dan Menteri Sumber Daya Manusia. Kedua menteri itu menjalin kontak dengan pasien Covid-19 pada awal Desember.
Selain kedua menteri itu, seorang anggota parlemen oposisi yang seharusnya melakukan isolasi mandiri juga hadir di rapat menggunakan jubah pelindung, masker, perisai wajah, dan sarung tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua parlemen berkeras keputusan mengizinkan ketiganya hadir telah melalui protokol kesehatan dan menolak menunda rapat pembahasan anggaran negara.
Dilansir AFP, kantor berita Bernama melaporkan dua menteri dan satu anggota parlemen itu disebut diantar ke gedung parlemen menggunakan ambulans dan ditempatkan di ruang khusus.
Langkah itu memicu kritik dari kubu oposisi. Sebagian besar anggota oposisi di parlemen bahkan memutuskan meninggalkan ruang parlemen dan menolak memberikan suara mereka terhadap pembahasan anggaran negara.
"Ini adalah hari yang kelam bagi demokrasi di Malaysia karena tidak ada aturan hukum," kata anggota parlemen oposisi, Xavier Jayakumar, kepada AFP.
Sebagian besar anggota parlemen memang telah mendukung pembahasan anggaran negara pada bulan lalu. Hal itu menjadi dukungan yang signifikan terhadap koalisi pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang memegang suara minoritas di parlemen.
Namun, pemerintah Malaysia masih perlu memenangkan beberapa pemungutan suara sejumlah rancangan undang-undang lainnya.
(ayp/rds/ayp)